TIMIKA | Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengestimasi kekuatan TPN-OPM yang disebutnya sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tembagapura berkisar antara 150 sampai 200 personel.
Victor menerangkan, jumlah kekuatan KKB tersebut merupakan gabungan dari beberapa kelompok (Kodam TPNPB) dan memiliki sekitar 25 sampai 50 pucuk senjata api. Mereka kini masih bertahan melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan di Tembagapura, Mimika.
“Bisa diidentifikasi bahwa kelompok ini tidak hanya dari Tembagapura tetapi juga ada sejumlah kelompok lain yang sudah tergabung dari wilayah lain di luar Mimika,” kata Victor di Timika, Senin (13/11).
Menurut Victor, kelompok bersenjata telah tersebar di beberapa titik dan melakukan teror penembakan di sekitar jalan tambang PT Freeport Indonesia. Selain itu, mereka masih menguasai wilayah perkampungan yang membuat sekitar 1.300 warga sipil terisolir.
“Kemarin (Minggu) terjadi penembakan di Mile Point 63 oleh KKB. Kami sudah identifikasi pelakunya. Kemudian akses jalan ke perkampungan (Utikini, Banti, dan Kimbely) masih diputus oleh KKB,” jelasnya.
Victor menduga, ada karyawan PT Freeport masih berada di wilayah yang dikuasai KKB, sehingga dimanfaatkan untuk mengoperasikan dua unit alat berat berupa eksavator, untuk menutup akses jalan darat menggunakan material pasir dan batu.
“Dimungkinkan ada karyawan Freeport yang tertinggal di kawasan yang dikuasai oleh KKB. Mereka sedang mengerjakan proyek pembangunan tiga desa saat itu. Tapi tidak ada yang diculik di sana,” kata dia.
Polda Papua telah menyebar maklumat untuk meminta KKB agar segera menyerahkan diri sebelum jatuh korban. Namun, KKB tak menggubris maklumat tersebut dan justru menolak keras disebut KKB melainkan TPN-OPM.
“Kita harapakan agar KKB bisa secara persuasif, humabis, untuk menyerahakan diri dan tidak menutupi akses jalur masyarakat ke tiga kampung,” imbuh Kapolres Victor. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan