Masih Terjadi Penembakan, Operasi Satgas Terpadu Bakal Diperpanjang

Masih Terjadi Penembakan, Operasi Satgas Terpadu Bakal Diperpanjang
Kapolda Papua, Irjen Pol. Boy Rafli Amar didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit saat memberikan keterangan kepada wartawan di Mako Brimob Timika

TIMIKA | Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, operasi Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penanggulangan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) bakal diperpanjang mengingat teror penembakan masih terus terjadi di wilayah PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika.

“Operasi diperpanjang itu sangat besarĀ  dimungkinkan. Karena permasalahan di lapangan yang dihadapi belum selesai. Jadi semua didasarkan pada kebutuhan dalam konteks pengelolaan situasi yang ada,” kata Kapolda di Timika, Selasa (9/1).

Kapolda Papua bersama Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit kini tengah mengevaluasi eskalasi situasi keamanan pasca operasi Satgas Terpadu TNI-Polri berakhir pertanggal 3 Januari 2018.

“Setiap periode masa operasi akan dievaluasi. Hari inipun kami melakukan kegiatan evaluasi. Kami melihat, sangat dimungkinkan sekali (satgas terpadu) diperpanjang, itu ditentukan dari situasi yang berkembang,” jelasnya.

Baca Juga: Kemenkopolhukam : Pilkada Mimika Rawan Konflik

Adapun Satgas Terpadu Penanggulangan KKSB Papua yang melibatkan ratusan personel TNI dan Polri dibentuk menyusul serangkaian teror penembakan di area PT Freeport, yang merupakan kawasan Obyek Vital Nasional (Obvitnas).

Polres Mimika mencacat 26 kasus penembakan terjadi sepanjang tahun 2017. Aksi penembakan tersebut menimbulkan dua korban jiwa, belasan luka-luka, hingga kerugian materil.

Sementara di awal tahun 2018 termasuk pada tahun baru 1 Januari, teror penembakan masih berlanjut. Kendaraan patroli lagi-lagi diberondong tembakan di jalan tambang PT Freeport, Mile 61.

Baca Juga: Kapolda Papua : KKSB Tembak Kendaraan di Mile 29

Dari serangkaian aksi penembakan tersebut, belum ada satupun pelaku berhasil ditangkap. Walaupun sempat terjadi baku tembak jarak dekat, hingga KKSB sempat mengisolir tiga kampung di Distrik Tembagapura.

“Kendala utama dalam melakukan pengejaran adalah masalah geografis, terhadap medan yang sangat berat. Sehingga kita memang mengalami kesulitan mengungkap pelaku,” timpal Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon.

Meski demikian, Kapolres Victor mengklaim jika kepolisian telah memetakan dan mengidentifikasi para pelaku penembakan dan mencatat 21 terduga pelaku dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Secara umum, pelaku sudah bisa kita petakan berdasarkan petunjuk yang ada. Memang ada kejadian yang kita temukan bukti, seperti proyektil peluru dan lainnya,” katanya. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *