Mama Kandung Ditetapkan Sebagai Pembunuh Bocah

Mama Kandung Ditetapkan Sebagai Pembunuh Bocah
Clarita saat dibiarkan ibu kandungnya di luar rumah dengan suhu udara Puncak Jayawijaya yang sangat dingin

WAMENA | Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua menetapkan Rolina Wahyuni  sebagai pembunuh anak kandungnya bernama Clarita.

 

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu (21/1) mengatakan, Rolina mengakui melakukan perbuatan kasar terhadap anaknya yang berusia sembilan tahun sejak September 2017 lalu.

 

“Pelaku adalah ibu kandung sendiri atas nama Rolina Wahyuni. Sudah kami amankan tadi malam. Cuma karena dia lagi hamil, sehingga kita titip di PPA Mapolres,” kata Kapolres.

 

Sebelum meninggal pada Jumat lalu, bocah yang duduk di bangku SD itu sempat disekap, tidak diberi makan dan dikucilkan oleh ibunya dengan membiarkan Clarita tinggal di luar rumah saat hujan dengan suhu di Jayawijaya yang sangat dingin dan hanya memeluk satu boneka kecil.

 

“Ada juga bekas-bekas sulutan rokok, dan kemungkinan terbakar karena air panas juga, sehingga itu yang membuat badan anak ini menjadi panas. Anak ini termasuk disekap, sehingga kalau keluarga ada yang datang dan menanyakan anak ini, dia (ibunya) bilang Clarita dibawah sama Om-nya ke Jayapura. Dia juga tidak diizinkan ke sekolah,” katanya.

 

Dari hasil visum pihak rumah sakit yang diterima kepolisian, anak perempuan ini meninggal dunia karena banyaknya luka di tubuhnya.

 

“Kakak dari korban sudah mengakui perbuatan mamanya. Suaminya yang sekarang bekerja di Lanny Jaya, juga sudah pernah menegur istrinya, tetapi perempuan (mama korban) menyampaikan bahwa ini bukan anak kamu (karena tersangka pernah bercerai),” katanya.

 

Berdasarkan pengamatan Kapolres, secara fisik pelaku tidak mengalami gangguan jiwa, sehingga perilaku itu dipandang sebagai pelampiasan amarah terhadap mantan suami yang merupakan ayah dari korban.

 

“Saya melihat mungkin karena ada konflik rumah tangga, yang mungkin mantan suami (ayah korban) mungkin masih menelepon atau apa-apa begitu, karena kalau dilihat dari sisi ekonomi, saya lihat rumahnya layak dan tidak mungkin orang menderita makan,” katanya.(Ant/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *