Status Facebook Menyinggung Etnik dan Pemuka Agama Diselesaikan KKSS Mimika 

Status Facebook Menyinggung Etnik dan Pemuka Agama Diselesaikan KKSS Mimika 
Penasehat KKSS Mimika Iwan Anwar didampingi Ketua Palawa Andi Hariansil dan perwakilan pemuda KKSS Munawir Yakub saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (21/2)

TIMIKA | Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Mimika terlibat langsung secara internal menyelesaikan masalah kiriman yang menyinggung etnik dan pemuka agama oleh salah satu warganya, Andi Ahmad Jaya Dilaga di media social Facebook. 

 

“Kami sudah selesaikan masalah status yang diunggah Andi di medsos,” kata Penasehat KKSS Mimika, H Iwan Anwar kepada wartawan di kediaman Ketua Palawa KKSS Mimika, H Andi Hariansil, Rabu (21/2). 

 

Iwan Anwar mengatakan, Ketua Pallawa bertindak cepat menemui Andi untuk dimintai keterangan terkait statusnya di Grup Facebook ‘Berita Kota Timika’. Andi mengaku status yang membuat sejumlah netizen berang itu diunggahnya dalam keadaan depresi.

 

“Andi salah satu korban karyawan mogok kerja PT Freeport Indonesia. Sehingga banyak tekanan dan tanpa disadari telah mengunggah status dengan bahasa-bahasa yang tidak etis untuk dipublikasikan,” kata Iwan. 

 

Dalam pendalaman yang dilakukan, lanjut Iwan, Andi juga meyakini bahwa kiriman tersebut sama sekali tidak memuat tendensi atau kepentingan politik untuk menyerang kelompok tertentu. Hal itu penting didalami mengingat saat ini merupakan tahun politik Pilkada. 

 

“Andi banyak tekanan. Apalagi Andi tulang punggung keluarga. Sehingga bisa saja terjadi hal-hal demikian. Tapi sudah kami luruskan semua,” jelas Iwan. 

 

Andi pun secara tulus meminta maaf kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat Bugis yang disasar dalam statusnya di Facebook. Setelah diklarifikasi dan diselesaikan secara internal, Iwan berharap agar masalah tersebut tidak lagi dibesar-besarkan.

 

“Kami meluruskan hal ini, agar saudara-saudara yang lain tidak mengangkat masalah ini lagi. Kalau ada yang mengangkat lagi patut dipertayakan. Kami minta masalah ini stop sampai disini, dan tidak diperpanjang lagi. Karena sudah diselesaikan secara internal,” tegasnya.

 

Sementara Ketua Palawa KKSS Mimika, H Andi Hariansil berharap agar masalah ini dapat diambil hikmahnya dan secara khusus kepada keluarga besar Palawa untuk benar-benar menggunakan media social sebagai sarana komunikasi secara bijak. 

 

“Medsos itu bukan buku harian yang bisa dibaca kita pribadi. Tetapi yang membaca dan melihat adalah semua orang. Ingat mulutmu harimaumu,” tandasnya. 

 

Senada disampaikan perwakilan Pemuda KKSS Mimika, H Munawir Yakub, bahwa insiden kekeliruan status media social ini tidak perlu diperpanjang lagi. Sebab Andi pun sudah mengakui dan meminta maaf atas perbuatannya yang dilakukan dalam kondisi depresi.

 

“Kepada warga KKSS dan yang lain untuk stop masalah ini. Karena sudah selesai di internal,” tuturnya.

 

Sedangkan Andi Ahmad Dilaga sendiri mengatakan, dirinya meminta maaf atas status yang sudah sangat fatal ini. Menurutnya, ini merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Status ini pun bukan karena adanya dorongan atau tekanan dari pihak manapun. 

 

“Ini murni kesalahan pribadi tanpa ada politik dibelakang saya. Saya tidak ikut campur dalam masalah politik. Karena itu, saya minta maaf yang sudah baca status ini, baik itu keluarga Bugis di Timika dan para ulama di Timika. Saya akui kesalahan itu karena kilaf bukan karena ingin jadi provokasi. Semua itu terjadi karena depresi mogok kerja selama 10 bulan ini,” tuturnya.

 

Adapaun status di akun facebook Andi Amhad Jaya Dilaga berbunyi “Timsus OMTOB terutama bugis2 rakus dan petinggi2 ulama umat muslim yang tergabung dalam timsus. Selamat menikmati ya…sy doakan semoga d saat tmpuh jlur hukum bisa menang n bs maju”. 

 

Unggahan Andi tersebut di Grup Facebook ‘Berita Kota Timika’ membuat sejumlah netizen berang dan terlibat saling serang komentar yang tidak pantas. Beberapa netizen tak luput terbawa emosi. (mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *