Bupati Pantau Program 1000 HPK di Atsj

Bupati Pantau Program 1000 HPK di Atsj
Bupati Asmat Elisa Kambu ketika memantau program 1000 HPK di Puskesmas Atsj.

ASMAT — Bupati Asmat, Elisa Kambu saat melakukan kegiatan turun kampung di Distrik Atsj menyempatkan diri memantau pelaksanaan Program Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) di Puskesmas Atsj, Kamis (16/11/2017).

Saat bertemu dengan para ibu hamil, Elisa Kambu berpesan agar peserta berperan aktif mengikuti program tersebut.

“Ibu-ibu harus rajin ke Puskesmas. Kita punya anak banyak, tapi kalau satu saja dikawal melalui program ini, saya pastikan itu memberi dampak yang besar di masa mendatang,” kata Elisa Kambu kepada para peserta program di Atsj.

Dijelaskan, Program 1000 HPK yang digencarkan oleh pemerintah setempat dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Asmat yang mumpuni di masa mendatang. Oleh karena itu, masyarakat harus terlibat aktif.

“Datang agar bisa dapat asupan gizi yang cukup. Kita mau 20 tahun mendatang, anak-anak kita bisa jadi suster, mantri, guru, polisi, tentara dan sebagainya, mereka-mereka ini yang jadi suster, mantra, guru, tentara dan sebagainya,” kata Kambu.

Menurut dia, kehidupan ke depan jauh lebih berat dan banyak tantangan. Untuk itu, generasi muda harus memiliki kemampuan intelektual yang baik, keahlian (skill), berkepribadian yang baik serta mampu berkompetisi.

“Jadi mereka (generasi muda) sudah dibentuk sejak dalam kandungan. Makanan gizi itu untuk meningkatkan perkembangan otak, pertumbuhan organ dan sistem metabolik. Sehingga besar nanti, dia jadi anak yang cerdas dan kuat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Elisa Kambu mengingatkan para peserta di Atsj untuk menjaga jarak kehamilan. “Ini supaya ibu-ibu mereka bisa ikut pemulihan dengan baik setelah melahirkan. Harus mengutamakan kesehatan,” terangnya.

Sementara Kepala Puskesmas Atsj, Ambrosius Oktan mengatakan, jumlah peserta Program 1000 HPK di Atsj kini mencapai 96 orang, 46 orang di antaranya telah melahirkan dengan berat badan anak rata-rata 2,7 kilogram.

“Itu sudah di atas normal, kalau normalnya 2,5 kg. Sebelum ada program ini, berat badan bayi banyak yang dibawah normal, lalu angka kematian ibu tinggi. Tapi sekarang semua persoalan itu sudah berkurang,” katanya.

Ia menambahkan, pemberian makanan bergizi dilakukan mulai Senin-Jumat dengan menu yang bervariasi, antara lain daging, ikan, telur, sayur-sayuran dan susu. “Kami awasi hingga mereka selesai makan,” tandasnya. (NT/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *