Bupati Asmat Cabut Status KLB Campak

Bupati Asmat Cabut Status KLB Campak

ASMAT I Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak yang terjadi di Kabupaten Asmat  dinyatakan dicabut oleh Bupati Elisa Kambu, S.Sos, Senin (5/2/2018) malam. 

 

Pencabutan status KLB ini tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani Bupati Asmat Elisa Kambu tertanggal 5 Februari 2018.

 

Dalam surat keputusan itu disebutkan  alasan pencabutan status KLB karena telah terjadi penurunan temuan kasus campak oleh tim Satgas Terpadu (TNI, Polri, Kemenkes, dan PB IDI).

 

Bahkan dari laporan terakhir  Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat disebutkan hampir seluruh wilayah Asmat sudah tidak ditemukan kasus baru campak.

 

Apabila setelah keputusan pencabutan KLB ini ditemukan kasus baru, maka tidak masuk kriteria KLB dan dianggap sebagai kejadian normal yang dapat ditangani oleh Puskesmas.

 

” Pencabutan status KLB juga mengacu pada Permenkes 1501 tahun 2010, tentang jenis penyakit menular tertentu. Seperti dijelaskan telah terjadi penurunan temuan penderita campak oleh tim Satgas TNI, Polri, Kemenkes, PB IDI,” ucap Bupati Elisa Kambu. 

 

Dalam laporan terakhir disebutkan Tim Kesehatan Terpadu telah melakukan pemeriksaan dan vaksinasi terhadap 17.337 anak 0-15 tahun di 224 kampung yang tersebar di 23 distrik. 

 

Dari jumlah itu ditemukan sebanyak 651 kasus campak, 223 kasus gizi buruk, 11 kasus komplikasi campak dan gizi buruk serta 25 kasus suspek campak.

 

Jumlah pasien rawat inap ini sudah jauh berkurang dibandingkan pada 25 Januari lalu yang mencapai 102 pasien rawat inap. Sejak 27 Januari hingga 4 Februari, total pasien rawat jalan yang dipulangkan dari RSUD Agats sebanyak 77 pasien.

 

Sementara jumlah korban meninggal dunia akibat campak dan gizi buruk yang terdata sebanyak 72 orang. Dengan rincian pasien campak 66 orang dan gizi buruk 6 orang. 

 

” Dari total tersebut 8 orang meninggal di RSUD Agats, selebihnya meninggal di kampung akumulasi dari September hingga Februari 2018,” kata Bupati Elisa. 

 

Setelah status KLB dicabut, maka menurut Bupati Elisa akan dilanjutkan dengan proses pendampingan bagi pasien dan keluarga yang sudah dikembalikan ke kampungnya masing-masing. 

 

” Ditambah upaya-upaya strategis lainnya untuk penguatan berkaitan dengan lingkungan, ketahanan pangan dan lain- lainnya,” ujar Bupati Elisa. (Ipa/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *