Aparat Diminta Evakuasi Warga Sipil Dari Perkampungan Tembagapura

Aparat Diminta Evakuasi Warga Sipil Dari Perkampungan Tembagapura
Elminus Mom

TIMIKA | Ketua DPRD Mimika, Papua, Elminus B Mom meminta aparat keamanan TNI dan Polri segera mengevakuasi warga sipil atau non karyawan di kawasan perkampungan yang sudah dikuasai kelompok bersenjata di wilayah Distrik Tembagapura.

“Tolong evakuasi warga sipil non karyawan yang sekarang terjebak mulai dari wilayah Kampung Kimbeli sampai Opitawak, Distrik Tembagapura,” kata Elminus kepada wartawan di Timika, Minggu (29/10).

Elminus mengemukakan, warga sipil di wilayah tersebut saat ini hidup dalam situasi mencekam dan terancam dari aksi kelompok bersenjata. Mereka juga sudah tentu kesulitan mengakses logistik terutama bahan makanan.

Politisi Gerindra ini mengatakan, pihaknya bisa mempersiapkan lokasi pengungsian di Distrik Kwamki Narama, Limau Asri (SP 5), dan Mile 32 jika warga sipil tersebut berhasil dievakuasi demi keselamatan mereka.

“DPRD segera mengundang pemerintah, tokoh agama dan kepala suku untuk membicarakan hal ini,” kata Elminus.

Disamping itu, Elminus mengingatkan warga sipil di wilayah kontak tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata agar tidak mengambil tindakan beresiko bagi keselamatan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

“Misalnya dengan tidak memberikan informasi kepada kedua belah pihak yang terlibat baku tembak, karena itu beresiko bagi keselamatan mereka sendiri,” imbuhnya.

Ia juga mewanti-wanti agar jangan sampai ada warga sipil yang menjadi korban dari aksi baku tembak di wilayah itu. Menurutnya, kedua pihak harus memastikan tidak ada warga sipil menjadi sasaran penembakan ataupun dijadikan sandra pemberontakan.

“Jangan sampai ada warga sipil terluka, karena itu melanggar HAM. Itu (kedua pihak) harus jaga betul,” tandasnya.

Untuk diketahui, aparat keamanan telah terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata saat melakukan penyisiran di sekitar perbukitan Kampung Banti – Utikini, menyusul penembakan dua unit kendaraan patroli PT Freeport di MP 67 pada Sabtu (21/10) pekan lalu.

Kemudian pada Minggu (22/10) sore seorang anggota Brimob Batalyon B Timika atasnama Briptu Berry Pramana Putra gugur setelah tertembak pada bagian perut di jembatan Utikini, Distrik Tembagapura.

Pada Senin (23/10) pagi, pasukan Brimob lagi-lagi diberondong tembakan beberapa saat setelah mengevakuasi jenazah Briptu Berry Pramana. Empat anggota Brimob dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.

Tak sampai disitu, pada Selasa (24/10), kelompok bersenjata memberondong kendaraan Tim Medis RS Tembagapura saat membawa pasien pasca melahirkan di Kampung Utikini lama. Pasien atasnama Serina Kobogau tertembak di pahan kanan dalam kejadian tersebut.

Teror penembakan belanjut hingga Rabu (25/10), letusan senjata api diduga terjadi di sekitar Mile Point 60, akses jalan tambang PT Freeport Indonesia. Pihak perusahaan sempat membatalkan konvoi kendaraan pengangkut karyawan hari itu.

Terakhir, pada Minggu (29/10) siang kelompok bersenjata memberondong tembakan ke Pos Satgas Brimob di MP 67, yang membuat manajemen PT Freeport mengaktifkan sirene darurat perkotaan di MP 68, Kota Tembagapura, area perumahan dan perkantoran perusahaan itu di wilayah dataran tinggi.

Beberapa kawasan perkampungan di Distrik Tembagapura seperti Banti dan Utikini telah dikuasai kelompok yang mengklaim sebagai Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Kodam III pimpinan Jack Millian Kemong yang bermarkas di Kali Kopi.

Kelompok ini telah menyatakan “perang” terhadap TNI-Polri dan menetapkan kawasan pertempuran dari wilayah Grasberg sampai di Porsite wilayah operasi PT Freeport Indonesia. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *