Kejar Pelaku, TNI Sudah Siaga Satu

Kejar Pelaku, TNI Sudah Siaga Satu
JUMPA PERS - Kabid Humas Polda Papua dan Kapendam XVII Cenderawasih saat memberi keterangan pers

TIMIKA I Pasca  penembakan di MP 69 yang menewaskan satu anggota Brimob Batalyon B, Brigadir Firman Rabu (15/11/17) dini hari sekitar pukul 03.50 Wit, aparat gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap KKB.

“Mudah-mudahan pelaku bisa ditangkap untuk mengetahui maksud dan tujuan. Karena dari beberapa hari terakhir, mereka melakukan penembakan terhadap anggota Polri dan karyawan PTFI, serta kekerasan terhadap masyarakat di dua kampung di DIstrik Tembagapura,” kata Kabid Humas Kombes Pol AM Kamal didamping Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi saat menggelar jumpa pers di RPH, Rabu (15/11/17).

Kata dia, di Tembagapura saat ini ada dua satuan tugas (Satgas) yang masih siaga, yakni Satgas Amole untuk pengamanan Obvitnas dan Satgas Terpadu gabungan TNI Polri untuk penanggulangan KKB Papua, gabungan dari TNI-Polri. Dimana jumlah personil 200 orang dan masih mencukupi untuk mengatasi permasalahan keamanan di Tembagapura.

Kabid mengatakan, selain mengejar pelau, pihaknya masih melakukan langkah-langkah persuasif. Ini dilakukan, untuk memperkecil efek permasalahan dan korban.

“Dimana kita ketahui bersama di wilayah Tembaga (Kampung Kimbeli dan Banti) masih ada 1300 warga sipil yang saat ini masih berada dibawah tekanan kelompok bersenjata tersebut,” tuturnya.

Langkah persuasive yang dilakukan, seperti pendekatan dengan tokoh masyarakat, menyebarkan maklumat Kapolda Papua dan melaksanakan patroli.

“Kami sudah melakukan langkah dan tahapan persuasive. Dan ini akan terus dilakukan termasuk pemberian bahan makanan kepada masyarakat yang dilakukan tidak ada batasnya. Ini dikarenakan, masyarakat di sana adalah warga kita yang butuh bantuan dan pertolongan,”  jelasnya.

Sementara Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, pihaknya terus mempelajari situasi, langkah, dan memberikan himbauan. TNI sendiri  kata dia sudah menyiagakan pasukan sesuai ekskalasi ancaman dan pertimbangan taktis di lapangan. Tetapi lebih mengutamakan kepentingan manusia. Sehingga tidak bisa langsung gegabah menurunkan pasukan.

“TNI sendiri yang ada di Tembagapura cukup besar dari berbagai satuan, baik Brigif 20/IJK, Batalyon 754, Denkav III, dan Kodim 1710 Mimika. Dan apabila menemui jalan buntu akan menggunakan operasi militer dan operasi kekuatan. Dan di sini sudah siaga I kapanpun bisa diturunkan,”ungkapnya.(mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *