Anggota DPD RI Peduli Warga Pengungsi di Timika

Anggota DPD RI Peduli Warga Pengungsi di Timika
Anggota DPD RI Charles Simaremare (Tengah) saat memberikan bantuan Kepada Pengungsi

TIMIKA | Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Charles Simaremare menyambangi warga pengungsi di tempat penampungan sementara di Graha Eme Neme Yauware, Kota Timika, Papua, Kamis (23/11).

Kedatangan Charles tersebut mewakili  kepedulian pimpinan dan anggota DPD RI terhadap masyarakat Papua dan Timika secara khusus, yang sempat mengalami kondisi memilukan setelah terisolasi oleh kelompok bersenjata di perkampungan Tembagapura.

“Kami mendengar dan melihat berita yang sangat memilukan hati, dimana sekian lama mereka terisolasi oleh kelompok bersenjata hingga akhirnya berhasil dievakuasi,” kata Charles usai menyerahkan bantuan Sembako kepada warga pengungsi.

Tak luput Charles menyampaikan apresiasi serta kebanggaan pimpinan DPD kepada Satgas gabungan TNI dan Polri yang telah berhasil membebaskan ratusan warga sipil dari isolasi dan intimidasi kelompok bersenjata.

“Kami tentu turut membanggakan keberhasilan pemerintah melalui segala upaya yang dilakukan oleh TNI dan Polri,” tuturnya.

Atas peristiwa memilukan yang dialami ratusan hingga ribuan warga sipil di Distrik Tembagapura, Timika, telah memantik kepedulian pemerintah pusat tak terkecuali DPD. Mereka kemudian datang menemui warga pengungsi dan memberikan bantuan.

“Saya sendiri berupaya datang langsung ke sini untuk melihat masyarakat kita, sebagai bentuk kepedulian kami walaupun di tengah padatnya kesibukan rapat DPD,” ujarnya.

Bantuan yang diserahkan tersebut, katanya, merupakan dukungan secara pribadi oleh anggota DPD. Ia berharap bantuan sembako sekiranya menjadi dukungan yang bermanfaat dan paling dibutuhkan saat ini.

“Bantuan ini secara pribadi kami dari anggota DPD, karena kami tidak ada anggaran khusus untuk bantuan seperti ini melainkan eksekutif. Kami sudah terbiasa dalam memberikan dukungan kepada rakyat Indonesia yang mengalami musibah dimanapun,” terangnya.

Adapun sebanyak 806 warga asli Papua meminta dievakuasi pada Senin (20/11) lalu, lantaran mereka hidup dalam situasi mencekam dan khawatir sewaktu-waktu kelompok bersenjata kembali memasuki permukiman mereka. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *