TIMIKA | Puluhan Mama-mama Papua, Rabu (8/1) melakukan pemalangan jalan masuk Pasar Sentral di Timika. Pemalangan ini dilakukan, karena pedagang kembali berjualan di eks Pasar Swadaya (Pasar Lama) dan Pasar Gorong-gorong.
Pemalangan dilakukan dengan membakar ban bekas, kayu dan bahan mudah terbakar lainnya.
Koordinator Aksi, Rika Akimuri mengatakan, pada awal Desember 2019 kemarin para pedagang melakukan pertemuan di Hotel Serayu. Dari pertemuan tersebut pihaknya meminta dinas terkait membongkar Pasar Lama dan Pasar Gorong-gorong yang kembali bergeliat.
Dalam pertemuan tersebut Pemkab Mimika melalui Kepala Dinas Satpol PP berjanji akan membongkar dua pasar tersebut pada tanggal 5 Januari 2020.
"Sampai dengan hari ini dari jadwal yang disampaikan, tidak dilakukan pembongkaran Pasar Lama dan Gorong-gorong. Karenanya, kami palang dan bakar ban bekas," katanya.
Kata dia, pembakaran ban bekas di jalan masuk dan palang jalan ini untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Karena selama in kata diai tidak ada perhatian terhadap para pedagang di Pasar Sentral
Selain itu, para pedagang tidak tidak pernah mendapatkan hasil dari jualannya yang maksimal karena sepi pembeli. Dimana pembeli selama ini lebih memilih membeli di pasar lama dan gorong-gorong.
"Kami ini dagangan beli dari orang kemudian dijual kembali. Sementara kami butuh untuk hidup dan membiayai anak-anak sekolah. Tapi kalau tidak ada pemasukan, bagaimana kami bisa penuhi kebutuhan," tuturnya.
Sampai berita ini ditulis, Mama-mama Papua masih melakukan pemalangan dan bakar ban bekas. Sementara Anggota Kepolisian dari Polsek Mimika Baru, yang mencoba untuk bernegosiasi tidak membuahkan hasil.
Reporter: Mujiono
Editor: Misba
Tinggalkan Balasan