TIMIKA | Tokoh Masyarakat Suku Amungme, Agus Anggaibak meminta Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua memprioritaskan sumber daya manusia (SDM) asli suku Amungme dan Kamoro sebelum Mimika menjadi ibu kota Provinsi Papua Tengah.
Agus menyebut, hingga saat ini SDM Amungme dan Kamoro belum dipersiapkan atau diberdayakan dengan baik oleh pemerintah. Ini karena mereka tidak dimasukkan dalam sistem pemerintahan.
Hal ini dibuktikan dengan minimnya orang Amungme dan Kamoro yang dipekerjakan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Mimika mulai dari pegawai honorer, ASN hingga Pejabat Eselon.
"Kami sangat setuju mendukung pemekaran Papua Tengah. Tapi kami sedikit menyesal kalau bukan SDM Amungme Kamoro yang dimanfaatkan," katanya di Kantor DPRD Mimika, Rabu (8/1).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang akan masuk dalam Papua Tengah dalam hal persiapan SDM, sangat jauh dengan di Mimika.
Lanjut Agus, di lingkup Pemkab Mimika lebih banyak menggunakan tenaga yang bukan OAP khususnya Amungme Kamoro.
"Kita jujur saja dengan bukti yang ada. Pegawai non Papua jauh lebih banyak dibandingkan yang merupakan OAP. Non Papua juga paling banyak kantongi SK Bupati. Berarti mereka itu yang nantinya jadi pegawai Provinsi Papua Tengah," tuturnya.
Ini tentu sangat disesali oleh masyarakat asli Papua.
"Kami sangat siap pemekaran Papua Tengah. Tapi kalau SDM Amungme dan Kamoro tidak dimanfaatkan, lebih baik Ibu Kota dialihkan ke wilayah lain yang benar-benar memperhatikan SDM suku setempat," tuturnya.
Reporter: Anya Fatma
Editor: Batt
Tinggalkan Balasan