Soal Senjata Korban MI-17, Kapolda: Tolong Kembalikan Sebelum Ditindak

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (Foto: Sevianto/SP)

TIMIKA | Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengimbau masyarakat yang mengambil barang termasuk senjata para korban kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD agar segera dikembalikan. .

"Saudara-saudara yang menemukan itu, apa saja termasuk mungkin senjata dan amunisi, tolong kembalikan," kata Waterpauw di Timika, Kamis (20/2/20). 

Kapolda Waterpauw menegaskan, bagi siapa saja harus segera kembalikan barang milik para korban pada kesempatan pertama, sebelum dilakukan penegakan hukum positif. 

"Mumpung ini masih sebatas imbauan, penegakan hukum belum kita jalankan, kita masih lewat tokoh-tokoh, jadi tolong kembalikan," katanya lagi. 

Adapun sekitar 10 pucuk senjata api milik prajurit TNI terdiri atas 7 pucuk laras panjang dan 3 pucuk laras pendek, raib diduga dicuri oleh masyarakat saat kecelakaan helikopter MI-17 di Pegunungan Bintang, Papua. 

Menurut Waterpauw, sebenarnya aparat sudah bisa melakukan penegakan hukum terkait kasus pencurian, maupun menerapkan UU Darurat No 12 tahun 1951 bagi mereka yang menguasai senjata api tersebut.

"Tapi saya masih imbau. Saya juga sudah hubungi Bapak Bupati Pegunungan Bintang (Costan Oktemka), tolong sampaikan ke masyarakat untuk segera kembalikan barang milik para korban," katanya. 

Disinggung soal klaim TPNPB-OPM yang mengaku telah mengambil senjata itu, Kapolda tegaskan bahwa siapa saja harus kembalikan barang milik prajurit TNI yang gugur dalam kecelakaan helikopter MI-17.

"Tapi itu tidak perlu direspon, tidak usah dibesar-besarkan. Mereka (OPM) cuma mencari sensasi saja," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh pucuk senjata serbu jenis SS1 dan tiga pucuk senjata laras pendek tidak ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter MI-17 yang menewaskan 12 prajurit TNI di Pegunungan Bintang, Papua. 

Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab mengatakan, dari informasi sementara 10 pucuk senjata itu telah diambil oleh masyarakat setempat. 

"Saat pengambilan jenazah tim evakuasi tidak menemukan adanya senjata di lokasi kecelakaan," kata Pangdam kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (15/2/20).

Meski begitu, Pangdam masih berkeyakinan bahwa senjata tersebut bisa dikembalikan melalui upaya pendekatan kekeluargaan dengan masyarakat di sana. 

"Kami akan melakukan pendekatan agar masyarakat bisa kembalikan, pendekatan secara kekeluargaan," katanya.

Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA-5138 hilang kontak sejak 28 Juni 2019 saat dalam penerbangan Oksibil – Sentani, usai melakukan pengiriman logistik di pos perbatasan RI-PNG.

Bangkai helikopter buatan Rusia itu baru ditemukan pada 12 Februari 2020 pada ketinggian 12.500 feet, di tebing terjal Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang. 

 

Reporter: Sevianto
Editor: Misba

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI