TIMIKA | Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L. Nainggolan memastikan tiga guru sempat disandera kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Selasa (18/2) lalu.
"Kami belum pastikan dari kelompok mana, yang jelas mereka KKSB," kata Letkol Inf Pio L. Nainggolan di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Kamis (27/2).
Dandim Nainggolan mengatakan, ketiga guru saat itu melihat secara nyata sejumlah KKSB menenteng senjata api laras panjang ketika memasuki Kampung Jagamin dan Kampung Baluni.
"Ada beberapa pucuk senjata api, namun tidak bisa dipastikan jumlah dan jenis senjatanya," kata dia.
Menurut pengakuan para guru, lanjut dia, saat itu ada sekitar 50an orang KKSB masuk di Kampung Jagamin dan Kampung Baluni. Mereka mencari masyarakat sipil non Papua kemudian menemukan ketiga guru tersebut.
Beruntung, kepala kampung dan para tokoh masyarakat setempat berhasil melakukan pendekatan dan komunikasi dengan KKSB sehingga tiga guru dapat diselamatkan.
"Kami apresiasi sangat tinggi kepada para tokoh-tokoh masyarakat disana. Mereka yang komunikasi langsung dengan KKSB tanpa melibatkan kami," kata Nainggolan.
Ketiga guru yang mengajar di SD Inpres Baluni, masing-masing Eustakhius Lefteuw (L), Agustinus Sere (L), dan Bonifantura Pakairuru (L), telah dievakuasi menggunakan Helikopter Bell milik Polri ke Timika, Rabu (26/2).
"Kondisi korban baik dan bisa komunikasi dengan baik, sudah diperiksa oleh pihak kepolisian," jelas Dandim Mimika.
Reporter: Sevianto
Editor: Misba
Tinggalkan Balasan