TIMIKA | Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab membantah telah berkomunikasi lewat telepon dengan salah satu pimpinan kelompok separatis Papua, Lekagak Telenggen.
Bantahan tersebut menyusul informasi tersebar di media sosial Facebook oleh akun The TPNPB News yang diduga didalangi oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom pada Minggu (8/3) dini hari.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, Minggu, menegaskan bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih tidak pernah melakukan kontak telepon dengan Lekagak Telenggen.
“Lekagak Talenggen bersama Sabby Sambom telah berkali-kali melakukan pembohongan publik demi mencari popularitas pribadi,” katanya.
Tindakan Sabby Sambom dengan mencatut jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih, kata dia, telah mencemarkan nama baik Pangdam XVII/Cenderawasih maupun Kodam XVII/Cenderawasih.
Untuk itu, Kodam XVII/Cenderawasih akan meminta Polri untuk berkoordinasi dengan otoritas pemerintah PNG agar melakukan upaya penegakan hukum terhadap Sabby Sambom.
“Sabby Sambom saat ini diketahui berada di wilayah Papua New Guinea. Yang bersangkutan tidak pernah melihat langsung situasi Tembagapura, selain mendapatkan informasi sepihak dari Lekagak Talenggen,” jelas Kapendam.
Jubir TPNPB Sebby Sambom ketika dikonfirmasi Seputarpapua.com, justru menyatakan belum pernah mengeluarkan informasi terkait percakapan telepon antara Lekagak Telenggen dengan Pangdam Censerawasih.
“Kami belum pernah keluarkan berita itu. Jubir TPNPB Sebby Sambom adalah seorang terpelajar, dan tahu etika jurnalistik,” katanya.
Ia mengatakan, Markas TPNPB-OPM tidak akan mengeluarkan sebuah rilis berita jika sumbernya tidak jelas dan atas persetujuan pimpinan organisasi itu.
“Lalu sumber beritanya darimana?, kami sendiri belum ketahui. Berita itu justru Pangdam mencemarkam nama baik saya, dan juga organisasi kami,” cetusnya.
Reporter: Sevianto
Editor: Aditra
Tinggalkan Balasan