11 Ribu Ton Beras Impor Vietnam Masuk Papua dan Papua Barat

waktu baca 2 menit
Proses pembongkaran beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Kota Jayapura, Papua. (Foto: Musa/Seputarpapua)

JAYAPURA | Provinsi Papua dan Papua Barat mendapatkan 11 ribu ton beras impor dari negara Vietnam.

Kepala Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat, Guna Dharma, menjelaskan Kapal An Binh 18 asal Vietnam yang membawa beras impor telah tiba di Kota Jayapura tadi malam.

Proses administrasi dan lain sebagainya terkait kedatangan kapal itu pun sudah dilakukan oleh instansi terkait, seperti dari Bea Cukai, Karantina Kesehatan dan Pelindo.

“Pagi ini kita bisa bongkar setelah proses pembukaan dari Bea Cukai,” kata Guna Dharma di Kota Jayapura, Rabu (8/11/2023).

Beras impor ini adalah kuota untuk wilayah Papua yang jumlahnya sekitar 11 ribu ton, khusus untuk Papua dan Papua Barat.

Sebanyak 7 ribu ton beras impor sudah selesai pembongkarannya pada Selasa kemarin, 7 November 2023, di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat. Selanjutnya 4 ribu ton sisanya, pada hari ini akan dilakukan pembongkaran di Pelabuhan Kota Jayapura, Provinsi Papua.

“Kalau tidak ada kendala cuaca, empat sampai lima hari pembongkaran sudah selesai dilakukan,” katanya.

Sementara pelabuhan yang bisa disandar oleh kapal asal Vietnam tersebut hanya Pelabuhan Jayapura dan Pelabuhan Sorong.

Kepala Bulog berharap pembongkaran bisa dilakukan tepat waktu, sehingga akan menjadi penilaian khusus bagi Pemerintah Pusat agar nantinya Kota Jayapura (Papua) dapat ditambah kuotanya untuk beras impor.

Kemungkinan pada Desember-Januari 2024 Kota Jayapura akan ditambah kuota beras impor menjadi 11 ribu ton.

“Tahap kedua nanti kita akan mendapat 11 ribu ton beras impor. Ada multi efek dari kedatangan kapal impor dari Vietnam ini, Pj Gubernur Papua menyampaikan apresiasi kepada kita,” ungkapnya.

Multi efek yang dimaksud atas kedatangan kapal Vietnam membawa beras impor adalah, banyaknya tenaga kerja di wilayah Kota Jayapura yang memanfaatkan kedatangan kapal, begitu juga instansi bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi daerah.

Sementara itu terkait stok beras di Papua, Guna Dharma menyebut hingga kini ada sebanyak 43 ribu ton.

“Artinya, untuk enam bulan kedepan stok beras kita aman. Kemudian, stok beras ini nantinya kita akan melakukan penyaluran ke empat jalur distribusi,” jelasnya.

Jalur pertama untuk bantuan pangan, karena ada penambahan di Desember nanti. Kemudian penyaluran untuk ASN dan TNI-Polri, lalu penyaluran untuk kelas pasar dan terakhir cadangan pangan jika terjadi bencana.

Penulis:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version