TIMIKA | Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Philipus Kehek menyangkal jika Puskesmas Jita kosong setelah ditinggalkan seluruh tenaga kesehatan selama tiga bulan, hingga lima warga meninggal dunia sesuai laporan warga setempat pekan lalu.
Philipus Kehek mengklaim Puskesmas Jita tidak pernah benar-benar kosong. Melainkan sejumlah tenaga kesehatan memang seringkali kembali ke Kota Timika untuk mengikuti pelatihan, namun Puskesmas tetap diisi oleh beberapa petugas.
“Tidak mungkin Puskesmas ditinggalkan semua. Masa kita mau kasih tinggal masyarakat di kampung tanpa petugas kesehatan sama sekali,” timpal Kehek saat diwawancara wartawan di Timika, Senin (9/10).
Kehek mengakui, bahwa tenaga kesehatan dari pedalaman dan pesisir memang seringkali kembali ke Kota Timika guna mengupdate kemampuan dan pengetahuan mereka agar dapat meningkatkan kwalitas layananan kesehatan kepada masyarakat.
“Memang sebagian tenaga kesehatan di sana serig kembali ke Kota Timika untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan. Kita harus berikan mereka motivasi, semangat, dan kita dorong untuk melengkapi kekurangan dengan pelatihan,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak lima warga Kampung Pece, Distrik Jita, Kabupaten Mimika, Papua, dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu tiga bulan terakhir dimana terjadi kekosongan tenaga kesehatan di wilayah itu.
“Kita kecewa dengan tidak adanya petugas kesehatan selama tiga bulan lebih ini. Ada yang sakit parah sampai meninggal itu lima orang,” kata Kepala Suku Sempan Timur, Agus Otanafake, Rabu (4/10).
Menurut Agus, rata-rata warga yang meninggal dunua merupakan orang dewasa dan sebagian besar dari mereka yang mengidap penyakit Malaria.
Ia mengungkapkan, petugas kesehatan terakhir berada di Distrik Jita pada saat upacara 17 Agustus 2017 lalu dan setelah itu tidak pernah terlihat lagi. Kepala Puskesmas juga tidak pernah menjalin komunikasi dengan masyarakat setempat.
“Mereka kalau datang itu hanya satu-dua hari saja, lalu kembali lagi,” ungkap Agus.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Jita, Juwita Bietsh mengatakan, tidak hanya warga yang sakit sampai meninggal dunia, beberapa guru yang bertugas di Kampung Pece juga sering mengalami sakit-sakitan.
“Ada memang guru-guru yang sering sakit, tapi mau bagaimana tidak ada petugas di Puskesmas dan kalau mau ke Timika juga jauh,” kata Juwita saat diwawancarai seputarpapua.com. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis