VIDEO: TPN-OPM Klaim Bertanggungjawab atas Penembakan di Freeport

VIDEO: TPN-OPM Klaim Bertanggungjawab atas Penembakan di Freeport
KKB - TPN-OPM yang disebut aparat kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan Mimika, Papua

TIMIKA | Kelompok yang mengatasnamakan Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM)  Markas Komando Daerah Militer (Makodam III) Timika mengaku bertanggungjawab atas serangkaian teror penembakan dan penyerangan di area PT Freeport Indonesia.

Pengakuan tersebut disampaikan dalam sebuah video berdurasi 11 menit 39 detik, yang dikirim Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo melalui media social Facebook, Selasa (24/10/17). Dalam video, tampak belasan orang diantaranya memegang senjata api laras panjang sedang melaksanakan apel.

 

Dalam video itu, seorang mengaku salah satu Staf Makodam (TPN-OPM) III Timika menyampaikan pernyataan sikap dari Pos Pertahanan TPN-OPM Tembagapura, Timika. Ia mengatakan, penyerangan di area PT Freeport berdasarkan perintah target operasi (TO) oleh pimpinan Makodam III Timika Jenderal (TPN-PB) Jack Millian Kemong.

 

“Menyampaikan sikap kepada pemerintah Indonesia bahwa sesuai dengan TO tertanggal 13 Agustus 2017 oleh Jenderal Jack Millian Kemong. Penyerangan di areal PT Freeport adalah murni dari kami TPN-PB di bawah Makodam III Timika,” katanya.

 

Karena itu, dirinya meminta pihak pemerintah Indonesia, pemerintah Amerika Serikat, serta para pemangku kepentingan yakni 22 Negara pemilik saham di PT Freeport Indonesia, harus mengakui tindakan TPN-PB sebagai bentuk perjuangan kedaulatan Bangsa Papua.

 

“Karena keberadaan PT Freeport akan menjadi masalah bagi bangsa Papua. Sebagai awal mulanya segala bentuk kejahatan di Papua terutama pemilik hak ulayat PT Freeport. Semua orang Papua menjadi korban karena kepentingan Freeport, kepentigan kapitalis ekonomi oleh Negara asing di tanah Papua,” ujarnya. 

 

Penembakan yang sedang terjadi dan sedang berlanjut, menurutnya murni dilakukan oleh TPN-PB sebagai perjuangan. “Jangan itu disangka perbuatan KKB (kelompok kriminal bersenjata), teroris, atau kelompok tak dikenal (OTK). Kalau pemerintah tidak mengakui itu, berarti pemerintah tidak mengerti tentang sebuah kebenaran,” tuturnya.

 

Ia juga meminta agar operasi PT Freeport segera ditutup. Kalau pemerintah AS tidak segera hengkang, dan pemerintah Indonesia tidak mengakui kedaulatan bangsa Papua, maka jutaan jiwa orang Papua yang sudah jadi korban akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

 

“Saya menyatakan bahwa penembakan di area Freeport sebagai bentuk perjuangan bangsa Papua. Karena akar masalah yang terjadi adalah atas kepentingan (tambang Freeport) tersebut. Kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan terus menyerang dan menyerang sampai dengan kedaulatan itu,” tandasnya.

 

Sebelumnya, TPN-OPM Makodam III Timika juga telah mengeluarkan pernyataan sikap tertanggal 21 Oktober 2017. Surat yang dikeluarkan di Pos Pertahanan TPN-OPM Tembagapura, Timika, tersebut ditanda tangani oleh Staf Makodam III Timika Hendrik Wanmang dan Antonius Aim.

 

Dalam selebaran pernyataan sikap tersebut, mereka meminta agar pemerintah Indonesia bersama aparat TNI/Polri segera menghentikan operasi penyisiran dan penangkapan terhadap masyarakat sipil terbatas di Utikini, Tembagapura.

 

“Apabila TNI dan Polri mengambil sikap brutal dan penangkapan sampai menghilangkan nyawa masyarakat, maka balasan akan kami lakukan terhadap masyarakat sipil pendatang yang berada di areal PT Freeport,” tulisnya.

 

Kepolisian menyebut kelompok yang mengatasnamakan TPN-OPM adalah separatis atau kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka melancarkan teror penembakan dan melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan di wilayah itu.

 

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan, ada sekitar tiga sampai empat kelompok KKB yang berbasis di wilayah Mimika melakukan teror penembakan di sekitar jalan tambang PT Freeport Indonesia belakangan ini.

 

“Memang ada sekitar tiga sampai empat kelompok KKB di sana. Mereka terpecah, tapi kemungkinan mereka ini bergabung untuk melakukan teror dan perlawanan kepada aparat,” kata Victor di Timika, Senin (23/10/17).

 

Victor mengemukakan, kekuatan kelompok KKB tersebut sebetulnya cukup kecil yaitu diperkirakan berjumlah sekitar 15 orang. Hanya saja, posisi mereka diuntungkan karena melakukan perlawanan dari balik ketinggian perbukitan.

 

“Kelompok ini ada di atas ketinggian. Sebenarnya kekuatan mereka kecil, tapi kondisi medan yang cukup berat. Posisi mereka memang menguntungkan,” ujarnya.

 

Ia mengklaim KKB yang terlibat kontak tembak dengan pasukan Brimob di Kampung Banti – Utikini, Tembagapura, Timika, merupakan pimpinan Sabinus Waker di bawah kelompok Ayub Waker. Namun baru-baru ini kelompok tersebut mengaku dipimpin Jack Millian Kemong. (tim/SP)

 

Berikut video tentang pernyataan sikap sebuah kelompok yang mengaku TPN-OPM Kodam III Timika. Simak !

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI