TIMIKA | Kelompok kriminal bersenjata atau separatis (sebutan aparat) yang mengklaim diri Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) dikabarkan telah memasuki wilayah perkampungan warga di Banti -Utikini, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.
Rumah Sakit Waa Banti milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Suku Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang berada di Kampung Banti dikosongkan. Para pasien dan petugas kesehatan diinformasikan telah dievakuasi pada Jumat (27/10/17).
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan evakuasi terhadap puluhan pasien dan paramedis dari RS Banti dengan alasan keamanan. Mereka dialihkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di RS Tembagapura milik PT Freeport Indonesia.
“Evakuasi sudah dilakukan. Mereka sudah berada di RS Tembagapura,” kata Kapolda dikutip dari Kantor Berita Nasional Antara di Jayapura, Jumat.
Tidak hanya itu, evakuasi juga dilakukan terhadap sejumlah guru yang bertugas di Kampung Banti. Evakuasi itu dilakukan untuk menghindarkan mereka menjadi sasaran gangguan oleh KKB.
“Para guru yang diamankan sekitar 10 orang dan mereka diamankan bersama-sama dengan pasien dan paramedis dari RS Banti, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Pada Selasa (27/10) lalu KKB memberondong kendaraan Tim Medis RS Tembagapura milik PT Freeport Indonesia. Penembakan tersebut diduga berasal dari sebuah gedung lama di perkampungan Utikini lama.
Kendaraan Tim Medis (ambulance)Â ditembak KKB pada saat mengakut seorang pasien bernama Serina Kobogau yang membutuhkan perawatan medis pasca melahirkan. Serina tak luput tertembus proyektil peluru pada paha kanan dalam penyerangan tersebut.
Informasi yang dihimpun, pasien yang dievakuasi dari RS Waa Banti pada Jumat (27/10) pagi, termasuk Serina Kobogau bersama driver ambulance RS Tembagapura, paramedis, dokter, dan sejumlah pasien lainnya. Kini RS Banti dalam keadaan kosong demi keamanan.
Untuk diketahui, sejak Sabtu (21/10) Brimob Batalyon B Timika telah terlibat kontak tembak dengan KKB saat melakukan penyisiran di sekitar perbukitan Kampung Banti – Utikini, menyusul penembakan dua unit kendaraan patroli PT Freeport di MP 67 hari itu.
Kemudian pada Minggu (22/10) sore seorang anggota Brimob Batalyon B Timika atasnama Briptu Berry Pramana Putra tewas tertembak pada bagian perut di jembatan Utikini, Distrik Tembagapura.
Pada Senin (23/10) pagi, pasukan Brimob lagi-lagi diberondong tembakan beberapa saat setelah mengevakuasi jenazah Briptu Berry Pramana. Empat anggota Brimob dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.
Tak sampai disitu, pada Selasa (23/10), KKB memberondong kendaraan Tim Medis RS Tembagapura saat membawa pasien pasca melahirkan di Kampung Utikini lama. Pasien atasnama Serina Kobogau tertembak di pahan kanan dalam kejadian tersebut.
Teror penembakan belanjut hingga Rabu (24/10), letusan senjata api diduga terjadi di sekitar Mile Point 60, akses jalan tambang PT Freeport Indonesia. Dengan alasan keamanan, pihak perusahaan sempat membatalkan konvoi kendaraan pengangkut karyawan hari itu.
Selama penyisiran dan pengejaran, aparat berhasil menguasai markas dan camp-camp KKB di sekitar perbukitan Utikini, Tembagapura. Aparat juga menemukan senjata api rakitan, HT, berbagai peralatan milik KKB, serta ceceran darah (diduga salah satu anggota KKB tertembak).
Kepolisian mengklaim, bahwa KKB yang melakukan teror penembakan dan melawan aparat keamanan adalah pimpinan Sabinus Waker di bawah kelompok Jack Millian Kemong dan Ayub Waker.
Pada Januari 2015 silam, kelompok Ayub Waker dituding yang melakukan penyerangan dan menembak mati dua anggota Satgas Brimob Polda Sumatera Barat di Banti, Tembagapura. Mereka dilaporkan berhasil merebut dua pucuk senjata api jenis Stayer AUG kedua Brimob tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengklaim, KKB yang melakukan teror dan perlawanan saat ini menggunakan senjata api jenis Stayer yang merupakan senjata hasil rampasan dua tahun silam.
Dalam struktur TPN-OPM, Jack Milian Kemong merupakan pimpinan Komando Daerah Militer (Kodam) III Timika yang bermarkas di Kali Kopi. Sedangkan Ayub Waker merupakan Pimpinan Kodam II Ilaga, Kabupaten Puncak. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis