TIMIKA | Masyarakat di perkampungan Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, dilaporkan terancam kelaparan setelah wilayah itu dikuasai kelompok bersenjata yang membuat akses suplay logistik terputus.
Aparat keamanan telah terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata yang mengklaim sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di area Kampung Banti dan Utikini, Distrik Tembagapura, sejak Sabtu (21/10) lalu.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan, pihaknya terus berupaya bagaimana bisa mensuplay logistik bagi warga di wilayah terisolir. Aparat juga akan melakukan pengejaran dan penangkapan kelompok bersenjata di sana.
“Wilayah itu segera kita normalkan. Kami bangun koordiniasi untuk mengelola dampak dari apa yang dilakukan oleh KKB (TPNPB),” kata Kapolres kepada wartawan di Timika, Selasa (31/10).
Pemkab Mimika bersama TNI dan Polri kini terus berkoordinasi dan melakukan segala upaya agar sesegera mungkin bisa memenuhi kebutuhan logistik warga sipil yang terjebak di area tersebut.
“Kami tentu mengambil langkah-langkah supaya masyarakat tidak dalam kondisi ketakutan, dan apa yang jadi kebutuhan masyarakat bisa segera disupport dari Pemkab dan TNI/Polri,” katanya.
Warga sipil di wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata tidak hanya terancam kelaparan, tetapi juga mengalami teror secara psikis. Bahkan dilaporkan seorang IRT diduga telah diperkosa oleh kelompok tertentu yang berjumlah tiga orang.
“Tindak kriminal sudah nyata dilakukan oleh mereka dan sangat meresahkan masyarakat di wilayah itu,” tandas Kapolres.
Menurutnya, evakuasi warga sipil di wilayah itu kemungkinan merupakan alternatif terburuk. Aparat keamanan memperhitungkan keselamatan warga saat aparat keamanan menggelar operasi penangkapan. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan