15 Pasien Covid-19 di Mimika Dinyatakan Sembuh, Seluruhnya Dirawat RS Freeport

Reynold Ubra dalam video conference
Reynold Ubra

TIMIKA | Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mencatat sebanyak 15 pasien dinyatakan sembuh pada Minggu (17/5).

Dengan demikian, sebanyak 38 pasien Covid-19 di Mimika dinyatakan sehat atau 36,2 persen, dan kasus meninggal tetap 3 orang atau 2 persen dari 150 jumlah kasus kumulatif.

Juru Bicara Pemkab Mimika untuk Covid-19 Reynold Ubra, melalui video conference, Minggu malam, mengatakan tambahan 15 pasien sembuh seluruhnya dirawat di Rumah Sakit Tembagapura milik PT. Freeport Indonesia.

Ia merinci identitas pasien sembuh, yaitu pasien dengan nomor registrasi 056 – DSA – laki-laki – 48 tahun, 071 – RMH – laki-laki – 22 tahun, 072 – YJS – laki-laki – 27 tahun, 082 – AFW – laki-laki – 35 tahun, 069 – LBJ – laki-laki – 54 tahun, 106 h WLS – laki-laki – 28 tahun.

Kemudian, 107 – SMS – laki-laki – 49 tahun, 108 – WGK – laki-laki – 41 tahun, 109 – SDT – laki-laki – 42 tahun, 024 – ELB – laki-laki – 53 tahun, 073 – MYN – laki-laki – 39 tahun, 081 – HMS – laki-laki – 41 tahun, 085 – laki-laki – YNH – laki-laki – 51 tahun, 087 – VTH – laki-laki – 52 tahun, dan 091 – KGB – laki-laki – 54 tahun.

“Dengan bertambahnya pasien dinyatakan sembuh tersebut, maka secara kumulatif pasien sembuh menjadi 36 persen lebih,” kata Reynold.

Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Mimika terhadap kepercayaan untuk tim medis yang berada di rumah sakit, dan bekerja secara serius menangani pasien Covid-19.

Dijelaskan, bahwa gambaran secara umum menunjukkan penanganan pasien Covid-19 di RS Tembagapura memang sangat cepat. Begitu pula di RSUD Mimika dan RSMM.

“Kondisi pasien memang telah diantisipasi, selain karena adanya penyakit komorbit (penyakit penyerta), juga kita perlu hati-hati,” tuturnya.

Menurut dia, seluruh tim medis di ketiga rumah sakit itu sangat mempertimbangkan tingkat kesembuhan pasien.

“Menyangkut pengobatan, sampai hari ini di tiga rumah sakit dalam standar pengobatan menggunakan protokol yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” katanya.

Meski begitu, efektifitas pengobatan tentu saja turut dipengaruhi oleh penyakit penyerta (komorbit) yang sudah dialami oleh pasien sebelum terinfeksi Covid-19.

“Penyakit bawaan pasien sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan di rumah sakit,” jelasnya.

Reporter: Sevianto
Editor: Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *