ASMAT| Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Asmat, Sukarno menuturkan, tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp500 juta untuk pengadaan bibit ikan bagi kelompok pembudidaya di Asmat.
Anggaran tersebut katanya, untuk pengadaan bibit ikan bandeng dan ikan nila kurang lebih sebanyak 3.000 anakan, yang dibagi kepada 56 kelompok pembudidaya yang tersebar di sejumlah distrik.
“Untuk dua jenis, yakni ikan bandeng dan ikan nila, jumlahnya sekitar 3.000 anakan. Sesuai data kami, ada sekitar 56 kelompok pembudidaya di Asmat,” kata Sukarno, Senin (13/11).
Menurut dia, perikanan budidaya cukup potensial di Asmat, namun pengembangannya baru dilakukan mengingat sumber daya manusia (SDM) yang terbatas. Potensi perikanan budidaya mencakup distrik dan kampung yang berada di daerah sungai, seperti Yepem, Per, Ewer dan Suator.
“Luas kolam yang sudah kita bangun sekitar 3 hektar ini tersebar di sejumlah kampung dan distrik. Kolam yang kita bangun berukuran 10×20 meter dengan kedalaman 3 meter. Budidaya ikan di Asmat masih dalam tahap pengenalan. Masyarakat kita belum mengenal yang namanya budidaya, mereka biasanya menangkap lalu dijual. Untuk pemiliharaan belum maksimal,” jelasnya.
Selain membangun kolam ikan dan memberikan bantuan bibit, Dinas Perikanan juga memberikan bantuan pakan. “Selama ini mereka kasih makan pakai ani-ani. Tapi setelah kita berikan pembinaan dan penyuluhan, baru mereka paham perlunya pakan. Setiap tahun kami alokasikan pellet (pakan),” tuturnya.
Untuk bibit, Sukarno menambahkan, bibit ikan bandeng didatangkan dari Makassar. Sementara untuk bibit ikan nila, dibeli langsung dari pembudidaya di Agats.
“Jadi ada yang sudah berhasil mengembangkan kolam ikan dengan ukuran yang luas. Sudah beberapa kali panen juga. Bahkan untuk pengadaan, kita arahkan kontraktor untuk membeli dari pembudidaya yang kita bina,” tandasnya. (NT/SP)
Tinggalkan Balasan