Masyarakat Rendah Aksara Diajarkan Membaca dengan Kidung Beraksara

Masyarakat Rendah Aksara Diajarkan Membaca dengan Kidung Beraksara
Peserta belajar saat mengikuti pembelajaran dengan metode Kidung Beraksara di PKBM Lucile

TIMIKA | Masyarakat yang tidak bisa membaca, atau disebut juga rendah aksara yang tergabung dalam kelompok belajar pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lucile, akan diberikan pembelajaran dengan metode baru yakni kidung beraksara.

Pamong belajar (Guru) Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD DIKMAS) Provinsi Papua, Junita kepada seputarpapua.com menjelaskan, proses belajar dengan konsep kidung beraksara merupakan konsep yang baru diterapkan dan baru akan dijalankan pada PKBM-PKBM yang ada di Papua.

PKBM Lucile menjadi salah satu PKBM yang dipilih oleh BP PAUD DIKMAS Papua karena peserta belajarnya merupakan masyarakat yang tinggal dan berasal dari komunitas (suku dan gereja) yang sama, dan hal ini dirasa akan memudahkan para tutor (pengajar) untuk memberikan pelajaran dengan konsep ini.

“Jadi kidung beraksara ini, kalau biasanya mereka menyanyi dengan pegang buku itu mereka hafal lagunya, tapi tidak tahu cara membacanya. Dengan cara ini kita akan ajari bagaimana mereka mengenal huruf dan membacanya,” jelas Junita di PKBM Lucile, SP II Timika, Senin (20/11/2017).

Menurutnya, pembelajaran secara klasikal dinilai monoton, sehingga dibuat konsep baru yang mana pembelajaran dilakukan dengan bernyanyi untuk keaksaraan dasar.

“Konsep ini saya harap masyarakat yang sebelumnya rendah aksara bisa menjadi melek aksara. Dan juga kepada pengajar bisa menggunakannya dengan memberikan inovasi agar pembelajaran tidak monoton,” kata Junita.

Ditempat yang sama, Pengelola Yayasan Lucile Jerry d Fretes jelaskan PKBM Lucile tidak cenderung melakukan pendekatan kelompok belajar tetapi juga melakukan pembelajaran dalam bentuk skill life dan kedepannya akan dikembangkan ke bidang-bidang lainnya.

Proses belajar bagi masyarakat 7 suku yang menjadi peserta PKBM tidak dilakukan seperti jadwal sekolah formal karena kebanyakan peserta merupakan ibu-ibu yang juga memiliki pekerjaan lain.

“Intinya kami disini sebagai fasilitator dan konsepnya itu dari Provinsi,” katanya.

Sementara itu, Levina Tipagau pelajar pada PKBM Lucile mengaku dirinya tidak pernah bersekolah dan tidak bisa membaca dan menulis. Lubina juga mengungkapkan bahwa selama dirinya bernyanyi di gereja, hanya menghafal lagu yang dinyanyikan dan tidak mengenal huruf apalagi membacanya.

“Kita dikasih tahu di gereja kalau ada belajar disini, makanya kita semua kesini mau belajar supaya kita juga bisa baca dan tulis,” katanya. (Nft/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI