BANDUNG | Pemerintah Provinsi Papua diminta segera merenovasi Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II yang terletak di Jalan Cilaki No. 59 Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat. Alumni mahasiswa Bandung menyaksikan kondisi asrama tersebut cukup memprihatinkan pada perayaan Natal dan reuni akbar 1 Januari 2018 lalu.
Mahasiwa Papua lulusan Bandung merasa prihatin atas kondisi asrama Kamasan II yang dulu mereka tempati hingga dapat menimba ilmu di Kota Kembang. Kini kondisi asrama tersebut memprihatinkan lantaran minimnya perhatian pemerintah Papua.
“Kami menangis ketika melihat tempat tinggal dan belajar kami saat kami menempuh perkuliahan di Bandung,” ujar Yehuda Majar, seorang alumni mahasiswa Bandung dalam keterangan tertulis kepada seputar.papua.com.
Saat melakukan kunjungan ke Asrama Kamasan II, para Alumni Bandung sepakat untuk mendesak Pemerintah Provinsi Papua agar fokus pada pemeliharaan gedung asrama sehingga menjadi hunian layak bagi para mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Bandung.
Selain itu, dalam rapat mereka juga telah memutuskan segera menyurati Pemerintah Provinsi Papua Barat, Walikota Bandung, Kementerian Ristek dan Dikti serta Presiden RI melalui Ikatan Alumni Bandung untuk membentuk tim dalam mengawal rehabilitasi Asrama.
Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Papua se-Tanah Papua Jawa Barat (Imasepa Jabar) Leonardus O. Magai sangat berharap agar asrama segera direnovasi mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri secara baik dan nyaman di sana.
“Kami punya kegiatan mati seakan tidak ada program kerja berkaitan tempat perkumpulan tak layak huni. Rapat pun kami laksanakan dalam kondisi gelap gulita dengan menggunakan lilin,” ujarnya.
Leonardus mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan kunjungan para alumni Bandung ke sekretariat mereka dalam rangka aksi sosial dengan membuka “Dompet Cilaki 59 Bandung”. (*/rum/SP)
Tinggalkan Balasan