TIMIKA | Polda Papua kini tengah melakukan uji balistik sejumlah senjata milik anggota Satgas Brimob Kalimantan Timur untuk mengungkap kasus dugaan penembakan yang menewaskan Imakulata Emakeparo (55) di sekitar Cargo-dock Portsite, Pelabuhan Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Minggu (4/2) dini hari.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, uji balistik dilakukan terhadap sejumlah senjata milik anggota Brimob yang bertugas di kawasan obyek vital nasional PT Freeport Indonesia itu, untuk memastikan apakah betul peluru senjata mereka yang menembus kepala Mama Emakeparo hingga tewas.
“Kita sudah melakukan uji balistik terhadap senjata yang digunakan. Ada beberaa senjata diperiksa, tetapi apakah senjata itu digunakan atau tidak, tentu uji balistik itu yang akan membuktikan,” kata Kombes Kamal di Timika, Selasa (6/2).
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, kata Kamal, sangat serius dalam mengungkap kasus ini. Kapolda telah memerintahkan Inspektorat Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Papua Kombes Pol Mulyadi Kaharniuntuk memimpin proses investigasi di Timika.
“Kasus ini menjadi atensi beliau, karena itu beliau perintahkan Irwasda dengan tim untuk melakukan investigasi dalam mengungkap permasalahan ini dengan jelas, mencari titik terang dan sebagai jawaban kepada masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Bupati Asmat Cabut Status KLB Campak
Tim gabungan Polda Papua yang melibatkan Reserse dan Kriminal Umum, Propam, dan bekerjasama dengan Polres Mimika akan melakukan investigasi mendalam, dengan merunut kronologis kejadian mulai dari dugaan terjadinya pencurian, penangkapan pelaku, hingga keributan yang menewaskan Mama Emakeparo.
“Jadi kami akan urai satu persatu kronologis kejadian, sehingga kemudian kita tidak serta merta menyimpulkan secara sepihak kronologis kejadian ini. Kami masih dalami,” kata Kamal.
Kamal mengemukakan, ada enam orang personel berada di lokasi kejadian (di atas perahu) yaitu terdiri dari empat anggota Polri dan dua anggota Security PT Freeport Indonesia yang bertugas melakukan pengamanan internal di pabrik pengeringan konsentrat.
Mama Emakeparo diduga tewas tertembak saat terjadi keributan di sekitar Cargo-Dock, Pelabuhan Amamapare milik PT Freeport Indonesia, Minggu (4/2) dini hari.
Baca Juga: Ratusan Guru di Mimika Berunjuk Rasa Minta Kadisdik Dicopot
Peristiwa bermula saat sekitar tiga orang warga Pulau Karaka dilaporkan memasuki kawasan pabrik pengeringan konsentrat PT Freeport Indonesia. Petugas pengamanan internal perusahaan kemudian melakukan pengejaran dan menangkap NR, pemuda berusia 18 tahun.
Saat hendak dibawa ke Polres Mimika menggunakan perahu motor, di tengah perjalanan NR nekat melompat dari perahu dalam kondisi tangan terborgol. NR kemudian berteriak meminta tolong kepada warga di sekitar area penyeberangan Porsite-Cargo Dock.
Setelah warga berdatangan, sempat terjadi keributan antarwarga dengan aparat kepolisian hingga terdengar letusan senjata api milik aparat Brimob Polri.
Sekitar pukul 23.00 WIT, warga kemudian melaporkan bahwa Mama Emakeparo mengalami luka robek pada bagian kening hingga tembus ke kepala bagian belakang. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis