MIMIKA, Seputarpapua.com | Sebanyak 25 orang korban kericuhan antar pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Intan Jaya pada Sabtu, 7 Desember 2024, dievakuasi dan dirawat di RSUD Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
25 orang tersebut dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan pesawat sejak hari Senin, 9 Desember 2024 hingga hari ini, Selasa (10/12/2024). Pada hari Senin, sebanyak 16 orang tiba dan hari enam orang.
“Jadi pasien korban kericuhan di Intan Jaya yang dirawat di RSUD Mimika sebanyak 25 orang,” demikian kata Humas RSUD Mimika, Luky Mahakena saat dikonfirmasi, Selasa.
Para korban sudah dilakukan penanganan oleh tim medis RSUD Mimika termasuk tindakan operasi pencabutan anak panah, karena sebagian besar korban mengalami luka akibat dipanah. Kini sudah ada delapan orang yang di operasi, dan akan dilakukan lagi terhadap dua orang lainnya.
“Sebagian besar mengalami luka panah. Namun ada juga yang terkena lemparan batu,” ungkap Luky.
16 pasien yang pertama tiba kini menjalani perawatan lanjut di ruangan bangsal RSUD Mimika. Sementara sembilan orang yang baru tiba masih ditangani di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Luky menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan terhadap para korban ini, menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya.
“Sudah ada surat yang masuk ke RSUD Mimika dari Sekda Pemda Intan Jaya, yang menerangkan segala sesuatu terkait pelayanan pasien menjadi tanggung jawab Pemda Intan Jaya,” katanya.
Rencananya ada lagi penambahan pasien atau korban kericuhan dari Intan Jaya. Karena itu pihak RSUD Mimika melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Sebab, RSUD Mimika mengalami kelebihan pasien atau sudah penuh. Sehingga jika ada penambahan pasien dari Intan Jaya maka dapat diarahkan ke RSMM.
“RSMM sendiri sudah menerima 22 orang dari Intan Jaya. Jadi untuk korban kericuhan di Intan Jaya dikirim ke dua daerah, yakni Mimika dan Nabire. Jadi untuk Mimika kami rawat dari kubu (paslon) 01, sementara kubu lainnya di Nabire,” ungkapnya.
Diketahui, kericuhan hingga berujung bentrok antar pendukung paslon bupati dan wakil bupati Intan Jaya disebabkan adanya kecurigaan hilangnya suara salah satu paslon dan masuk ke jumlah suara paslon lainnya.
Akibatnya kericuhan terjadi antar pendukung paslon pada Sabtu, 7 Desember 2024. Kericuhan berujung aksi saling serang menggunakan peralatan perang tradisional seperti panah dan busur serta tombak.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Intan Jaya diikuti oleh lima paslon, paslon nomor urut 01 yakni Aner Maisini-Elias Igapa, nomor urut 02 Marten Tipagau-Melianus Belau, nomor urut 03 Apolos Bagau-Tetairus Widigipa, nomor urut 04 Oni Dendegau-Aguni Tapani dan nomor urut 05 Bernadus Kobogau- Melianus Agimbau.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis