Masyarakat Mimika Diminta Berperan Mengawasi Pelaksanaan Pemilu

Masyarakat Mimika Diminta Berperan Mengawasi Pelaksanaan Pemilu
Sekretaris Panwaslu Mimika Yesaya Waromi

TIMIKA | Untuk memberikan pemahaman tentang keaktifan atau peran masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Mimika menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga.

 

Sekretaris Panwaslu Kabupaten Mimika, Yesaya Waromi mengatakan bahwa selama ini masyarakat belum pernah mendapatkan pembelajaran-pembelajaran tentang sistem pemilu dan menjadi pemilih yang baik. Sehingga kecurangan-kecurangan dalam Pemilu sering terjadi. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tujuan dari Pemilu.

 

“Masyarakat selama ini kan tidak pernah mendengar langsung tentang sistem Pemilu. Dengan sosialisasi ini, kami harap masyarakat tidak terpangaruh dengan janji-janji, sehingga bisa memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya,” kata Yesaya saat ditemui wartawan di salah satu hotel di Jalan Yos Sudarso.

 

Kata dia, pendidikan tentang Pemilu ini diberikan sebagai bentuk pembelajaran politik untuk masyarakat. Diharapkan bisa menginformasikan juga kepada keluarga, teman atau pun kerabat. Sehingga semuanya bisa mengerti dan memahami apa itu Pemilu dan sistim yang digunakan.

 

“Dengan pemberian informasi ini, kami harapkan peserta dapat menyampaikan kepada yang lain . Sehingga, para pemilih bisa menyalurkan suara yang baik dan benar itu seperti apa,” tutur Yesaya.

 

Sementara itu Komisioner Panwaslu Kabupaten Mimika Imelda Rosita Ohee mengatakan, dalam sosialisasi pihaknya mengajak masyarakat  mengawasi prosesi pemilu, agar terhindar dari kecurangan-jecurangan yang mengakibatkan ketidakjujuran dari proses pemilu tersebut. Sehingga tidak menimbulkan konflik-konflik yang menimbulkan kerusuhan.

 

“Bukan hanya Panwaslu saja yang mengawasi,  tapi masyarakat juga ikut mengawasi. Sehingga tidak terjadi kampanye-kampaye hitam yang bisa menjadikan konflik di tengah masyarakat,” ungkapnya.

 

Ia menambahkan, sekarang ini belum masuk pada massa kampanye. Tetapi di media sosial sudah ada beberapa yang sudah melakukan kampanye. Dan ini rawan dengan kampanye-kampanye hitam tersebut bisa memicu konflik antar pendukung pasangan calon.

 

“Janganlah ada kampanye-kampanye hitam seperti yang ada di medsos. Karena sekarang ini belum ada jadwal yang sah untuk kampanye,” tambahnya.(mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *