Perempuan Iran Dihalangi dan Sempat Ditahan Ketika Protes di Piala Dunia

Perempuan Iran Dihalangi dan Sempat Ditahan Ketika Protes di Piala Dunia

BEIRUT | Seorang aktivis perempuan Iran mengatakan sebuah spanduk mereka yang direncanakan akan dibentangkan di Piala Dunia di Rusia pada Rabu (20/6) telah dirampas dan dihalang-halangi dari sebuah stadion selama dua jam setelah terjadinya protes awal mewarnai dunia internasional.

    

Maryam Qashqaei Shojaei mengatakan dirinya telah ditahan selama dua jam oleh petugas keamanan di stadion utama Kazan menjelang pertandingan antara Spanyol melawan Iran, ketika mereka berencana akan membentangkan sebuah spanduk yang memprotes larangan Iran tentang kehadiran perempuan di stadion pertandingan.

    

“Ketika saya mencoba membawa spanduk saya, petugas mengatakan kami tidak boleh membawa itu,” katanya.

    

“Saya menunjukkan kepada mereka tentang persetujuan saya, mereka mencari saya dan menahan kami selama dua jam dan merampas spanduk itu,” tambahnya.

    

Sementara itu badan sepak bola dunia FIFA dan pemerintah Rusia tidak memberi komentar tentang itu.

    

Shojaei membuat teras berita selama pertandingan pertama Iran melawan Maroko pada Jumat lalu, ketika dia membentangkan sebuah spanduk di stadion St. Petersburg yang berbunyi slogan “dukung perempuan Iran bisa masuk stadion #janganlarangperempuan”.

    

Menjelang pertandingan – yang mengambil tempat di 11 kota dan berlangsung hingga 15 Juli nanti – Shojaei meluncurkan sebua petisi dalam online yang mendesak agar presiden FIFA Gianni Infantino menekan kepada Iran untuk mengakhiri larangan tersebut.

    

Republik Islam Iran sudah lama melarang perempuan menghadiri pertandingan sepak bola laki-laki dan pertandingan olah raga lainnya, terutama untuk melindungi mereka dari cemoohan para pendukung.

 

Infantino pada Mei mengatakan, Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengatakan kepadanya bahwa ada rencana untuk segera mengizinkan perempuan menonton pertandingan di negara tersebut.

    

Pada April lalu, para pendukung sepak bola perempuan, terpaksa memakai brewok dan rambut palsu untuk bisa menonton sebuah pertandingan utama di stadion Azadi di Teheran. (Antara/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *