Delapan Rute Penerbangan Subsidi Dari Timika Tak Bisa Dilayani

Delapan Rute Penerbangan Subsidi Dari Timika Tak Bisa Dilayani
Penerbangan perdana subsidi angkutan udara kargo rute Timika-Wamena pada April 2018 lalu. (Foto: Sevianto Pakiding/SP)

TIMIKA | Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika, Mimika, Provinsi Papua, Setyani Mahendra mengatakan sebanyak delapan rute penerbangan kargo perintis dari Timika tahun 2018 tidak dapat dilayani.

Setyani di Timika, Selasa (18/9), mengatakan layanan angkutan udara kargo perintis yang merupakan subsidi pemerintah tahun 2018 dan merupakan program jembatan udara tersebut tidak dapat dilayani akibat pendeknya landasan pacu pada bandara yang dituju.

"Rata-rata delapan landasan pacu hanya sepanjang 400 meter dan hanya bisa dengan pesawat jenis Pilatus seperti di bandara Potowaiburu, Tsinga, Jila dan beberapa lapangan terbang lain," ujarnya.

Sementara itu lapangan terbang yang panjang minimal 600 meter sudah berjalan dengan baik program subsidi kargo perintis seperti ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

"Seperti harapan Plt Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan Slamet Purba, bahwa bandara yang landasan pacunya pendek bisa diperhatikan oleh bupati, Wakil dan Sekda Mimika sehingga ke depannya bisa diprogramkan untuk diperpanjang minimal 600 meter sehingga pesawat jenis Grand Caravan bisa masuk layani kargo perintis," ujarnya.

Selain kesulitan keterbatasan landasan pacu pada lapangan terbang yang dituju, Setyani juga mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan terkait dengan penerbangan perintis yaitu kondisi cuaca yang mulai berubah khusus di wilayah pedalaman jika sudah memasuki pukul 10.00 WIT.

"Untuk itu jika terlambat berangkat dari Timika maka terkadang dibatalkan dan menunggu jadwal selanjutnya sebab kondisi cuaca yang berubah khususnya di wilayah pegunungan," ujarnya. (Antara/rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *