TIMIKA I Buntut dari belum selesainya permasalahan dualisme kepemimpinan kepala SMPN 7 Mimika, Provinsi Papua, komite sekolah dan orang tua murid mendatangi Pusat Pelayanan Polres Mimika. Mereka meminta Kapolres Mimika memfasilitasi permasalahan yang terjadi di SMPN 7 Mimika.
“Kami datang ke Pusat Pelayanan Polres Mimika ini merupakan buntut dari masalah di SMPN 7 yang belum selesai,”kata Ketua Komite SMPN 7 Mimika, Yan Piet Bles kepada wartawan di Pusat Pelayanan Polres Mimika pada Selasa (8/8/17).
Ia menjelaskan, awal terjadinya permasalahan di SMPN 7 Mimika adalah Bastiana Karet diberikan kepercayaan menjabat sebagai Kepala SMPN 7. Namun karena tidak ada kejelasan terhadap status jabatan kepala sekolah, Bastiana Karet mengajukan surat pengunduran diri. Dari hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Mimika mengeluarkan nota dinas kepada Anton Haru.
Lanjutnya, namun yang menjadi masalah adalah Anton Haru ini secara definitif menjabat Kepala SMN 6 Mimika di Kampung Naena Muktipura (SP6) dan diberikan nota dinas untuk menjabat Kepala SMPN 7. Karenanya, komite sekolah dan orang tua murid tidak terima. Sehingga, beberapa bulan lalu komite dan orang tua melakukan pemalangan sekolah.
“Sebenarnya kami tidak masalah, siapapun kepala sekolahnya, asal ada kejelasan. Dalam arti nota dinas itu diberikan kepada pejabat yang tidak memiliki jabatan dimanapun,”tuturnya.
Kata dia, dari permasalahan tersebut, maka dilakukan pertemuan dengan Sekda Mimika Ausilius You dan Asisten IV Setda Mimika Alfred Douw di ruang rapat gedung A Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika. Dari pertemuan tersebut, meminta Bastiana Karet kembali menjabat Kepala SMPN 7 dan Anton Haru Kepala SMPN 6.
“Dari hasil pertemuan tersebut, maka sampai sekarang Kepala SMPN 7 Mimika masih Bastiana Karet,”ujarnya.
Namun yang menjadi permasalahan adalah, karena adanya nota dinas yang diberikan kepada Anton Haru, maka secara administrasi pendidikan SMPN 7 tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik itu tandatangan ijasah ataupun dana BOSDA.
“Inilah yang menjadi masalah, sehingga kami datang ke Polres Mimika untuk minta Kapolres memfasilitasi masalah ini. Dan Kapolres pada pertemuan singkat tadi menyampaikan, Senin (14/8/17) untuk datang lagi,”ungkapnya. (mjo/SP)
Tinggalkan Balasan