TIMIKA | Sebanyak 248 nelayan non Papua telah dievakuasi dari kawasan Pelabuhan Nusantara Pomako Timika, Papua, pasca kerusuhan antar nelayan yang mengakibatkan seorang warga tewas tertembak.
Para nelayan dari sejumlah daerah diantaranya Jawa, Maluku, Sumatra, dan Sulawesi itu sementara diungsikan ke Sekertariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika, di Kota Timika, Kamis (10/8/17).
Ketua KKJB Mimika, Imam Parjono mengatakan selain 248 nelayan itu, dilaporkan masih ada sejumlah warga non Papua lainnya yang kini masih terjebak di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako.
“Mereka datang (dievakuasi) ke sini karena kasus penyerangan oleh sekelompok massa masyarakat yang ada di Pelabuhan Pomako,” kata Parjono di Timika, Kamis (10/8/17).
Menurut Parjono, evakuasi warga lainnya yang mayoritas asal Pulau Jawa dari Pomako masih menunggu laporan perkembangan situasi keamanan. Dimana sebelumnya sempat terjadi aksi pemalangan jalan oleh warga setempat di sana.
“Warga yang terjebak di PPI belum bisa kita ambil karena situasi di bawa masih kurang kondusif. Jadi kita menunggu perintah dari rekan-rekan keamanan,” ujarnya.
Parjono berharap agar pihak Pemerintah Daerah Mimika secepatnya turun tangan menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, persoalan antar nelayan ini harus disikapi mengingat mereka sama-sama warga Negara Indonesia.
Sebelumnya pada Rabu (9/8/17) 76 nelayan diantaranya mengalami luka-luka, telah dievakuasi ke Sekretariat KKJB. Evakuasi terpaksa dilakukan mengingat situasi kurang kondusif pasca bentrok.
Masyarakat di sekitar kawasan Pomako, Distrik Mimika Timur, sempat melakukan aksi pemalangan jalan utama yang menghubungkan Kota Timika-Pelabuhan Pomako.
Seperti diketahui, sebelumnya sempat terjadi bentrok antar nelayanan di Kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Nusantara Pomako. Peristiwa ini menyebabkan satu warga tewas setelah diduga tertembak di bagian perut. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan