TIMIKA | Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, kekuatan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya yang telah membantai masyarakat di Kabupaten Nduga, Papua, sekitar 50 orang lebih.
“Untuk masalah kekuatan kami tidak pernah mengidentifikasi. Namun diperkirakan dan berdasarkan laporan dari saksi korban yang melihat ada 50 orang,” kata Aidi saat ditemui di Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis (6/12).
Aidi tak memungkiri jika kekuatan kelompok bersenjata itu bisa lebih dari 50 orang. Mereka dengan menenteng senjata api sempat melakukan sweeping pada 1 Desember 2018 yang mereka peringati sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Bisa kami katakan kekuatan mereka lebih dari 50 orang,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata, kata Aidi, anggota kelompok ini rata-rata membawa senjata pabrikan berstandar militer. Sayangnya saksi tidak tahu banyak tentang jenis-jenis senjata sehingga sulit diidentifikasi.
“Yang jelas saksi sampaikan senjata pabrikan bukan rakitan. Namun jenisnya apa, tidak diketahui,” kata dia.
Perlu diketahui, pada Sabtu (1/12), KKSB yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya membantai para pekerja PT. Istaka Karya yang sedang mengerjakan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Selanjutnya pada Senin (3/12) sekitar pukul 18.30 WIT, KKSB menyerang Pos TNI 755/Yalet, di Distrik Mbua, hingga menyebabkan satu prajurit tewas dan lainnya mengalami luka tembak.
Dari aksi tersebut, TNI Polri telah berhasil mengevakuasi korban dari Distrik Mbua, Kabupaten Nduga ke Mimika pada Kamis (6/12). Proses evakuasi sendiri menggunakan Hellibel milik Penerbad TNI AD dan Pesawat Herkules milik TNI AU.
Proses evakuasi korban ke Mimika berjalan dengan lancar, dan disaksikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa. (mkr/SP)
Tinggalkan Balasan