TIMIKA | EVP Human Resources PT Freeport Indonesia Achmad Didi Ardianto menyebutkan PTFI akan mengalami kesulitan dua tahun mendatang.
Hal ini kata Didi, disebabkan oleh turunnya produksi tambang hingga 34 persen dan hanya tersisa kurang dari setengah produksi.
"Freeport 2019 2020 produksinya tinggal separuh, bahkan kurang dari setengah 40 persen. Dua tahun kedepan kita akan mengalami kesulitan," katanya saat menyampaikan sambutan dalam acara pelepasan program Papuan Sustainable Human Capital Development (PSHCD) di Aula Nemangkawi Mining Institute, LIP Kuala Kencana, Kamis (10/1).
Katanya, dua tahun kedepan sangat berat bagi PT Freeport yang mana dengan produksi yang hanya tinggal setengah, secara otomatis keuangan perusahaan juga akan terbatas. Hal ini tentu akan berdampak bagi banyak pihak khususnya di Timika.
"Pemasukan pemerintah akan berkurang, tailing juga akan berkurang, akibatnya pendulang juga akan kekurangan sumber mata pencahariannya," tutur Didi.
"Bukan kesengajaan yang dilakukan oleh perusahaan melainkan karena faktor alam,"tambah Didi. (Nft/SP)
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis