TIMIKA | Untuk memantapkan pengawasan Pemilu 2019, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Mimika menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) dari 18 distrik.
Ketua Bawaslu Mimika, Yonas Janampa menjelaskan, Bawaslu dan Panwaslu di tingkat distrik merupakan penyelenggara Pemilu, yang tugasnya melakukan pengawasan. Karenanya, dibutuhkan komitmen bersama dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 ini.
Kata Yonas, dalam pengawaaan Pemilu 2019 di Mimika, pihaknya mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Untuk itu pengawas Pemilu, harus benar-benar menjalankan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) dengan baik.
"Mari jaga aturan yang ada dengan menjalankan tupoksi secara baik dan benar,”ujarnya.
Sementara Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto dalam sambutannya mengatakan Pemilukada 2018 harus dijadikan pengalaman dalam penyelenggaraan Pemilu di 2019 ini. Dimana pada 2018 lalu, komisioner Bawaslu berakhir pada DKPP.
“Belajar dari pengalaman ini, maka orang bijak mengatakan, lebih baik belajar dari kesalahan, agar kedepan jadi lebih baik,”kata Kapolres.
Orang nomor satu di jajaran Polres Mimika ini mengatakan, pada pelaksanaan Pemilu 2019, wajah Republik Indonesia dan khususnya Kabupaten Mimika dipertaruhkan.
Kata Kapolres, tipikal wilayah secara umum di Indonesia adalah kerawanan konflik. Namun khusus di Papua ada pada penyelenggara Pemilu, mulai KPU dan Bawaslu.
"Harus ada komitmen dan tidak boleh melakukan trail error (coba-coba) dengan melakukan kegiatan tambahan di luar koridor atau aturan. Saya yakin Bawaslu dan Panwaslu tingkat distrik bisa menjalankan amanah Pemilu dengan baik,”katanya.
Ditambahkan Kapolres, dalam pelaksanaan Pemilu 2019, TNI-Polri ada di manapun dan ditugaskan oleh negara untuk mengawal dan mendukung Pemilu, khususnya masalah keamanan.
“Semua pihak harus berkeyakinan bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 ini bisa berjalan dengan baik dan benar. Kami (TNI-Polri) siap mendukung untuk kelancaran tersebut,”kata Kapolres. (mkr/SP)
Tinggalkan Balasan