Freeport Berduka, Satu Karyawan Tewas Diduga Terseret Banjir

Freeport Berduka, Satu Karyawan Tewas Diduga Terseret Banjir
Tim penyelamat Emergency Response PT Freeport bersama personel Polsek Kuala Kencana saat mengevakuasi korban - Foto : Istimewa

TIMIKA | Banjir bandang dan tanah longsor di area operasi PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Selasa (15/8/17) malam, menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil.

Informasi yang dihimpun, seorang karyawan PT Freeport (industrial relation) bernama Edy Beanal (28) ditemukan tak bernyawa di sekitar Mile Point 36, area operasi PT Freeport, Distrik Kuala Kencana.

Korban dilaporkan ditemukan para pendulang tradisional di Pulau Mayat Mile 36, Rabu (16/8/17) dinihari tadi. Diduga korban hanyut setelah terseret banjir bandang dari Mile 68, Kota Tembagapura.

Korban baru dievakuasi dari bantaran kali ke Mile 37 setelah situasi mulai terang sekitar Pukul 07.00 Wit pagi. Pos Security 400 Kuala Kencana kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Jenasah korban telah dievakuasi ke ruang jenasah RSUD Mimika sekitar Pukul 14.30 Wit siang tadi menggunakan ambulance milik PT Freeport dikawal Patroli Polsek Kuala Kencana.

“Betul, korban telah dievakuasi oleh Polsek Kuala Kencana ke RSUD. Saat ini korban masih di kamar jenasah RSUD dan menunggu permintaan visum dari pihak penyidik kepolisian,” kata Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena.

Tak berselang lama, rombongan warga masyarakat Suku Amungme mendatangi RSUD dan mengaku jika korban adalah keluarga mereka.

Banjir bandang dan tanah longsor di area operasi PT Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua, menyebabkan berbagai kerusakan fasilitas dan menghambat akses ke perusahaan.

Juru Bicara PT Freeport, Riza Pratama menjelaska,  musibah ini menyebabkan kerusakan jalan, jembatan, jalur air, dan sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley.

Bahkan Riza menginformasikan bahwa jalur konsentrat terkena imbas tanah longsor. Pengolahan hanya dapat beroperasi sampai di tangki penyimpanan penuh, hingga jalur konsentrat tersebut diperbaiki.

“Namun operasi tambang tetap berjalan, karena Ridge Camp dan area di atasnya tidak terkena dampak banjir. Pabrik Pengolahan/Mill akan terus berjalan untuk saat ini,” kata Riza.

Sementara itu, satu dari dua karyawan Puncak Jaya Power (PJP) yang berada di sekitar pembangkit listrik saat tanah longsor melanda, kini masih belum diketahui keberadaannya. Petugas penyelamat terus melakukan proses pencarian.

“Kami juga mendampingi masyarakat lokal untuk mengatasi situasi di area tinggalnya, serta akan memberikan bantuan jika diperlukan,” tuturnya.

Musibah longsor dan banjir lumpur yang melanda area Tembagapura pasca hujan lebat melanda wilayah itu, Selasa (15/8/17) malam. Akses di sejumlah titik terhalang. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *