TIMIKA | Korban meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir bandang di area PT Freeport Indonesia, di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, bertambah menjadi dua orang.
Karyawan Puncak Jaya Power (PJP), Theo Rumaropen atau Denis (29) yang sebelumnya dilaporkan hilang, kini berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Mile 36, kawasan kali pembuangan limbah Freeport, Kamis (17/8/16) pagi sekitar pukul 08.00 WIT.
Nahas, jenazah korban diduga sempat terseret banjir bandang cukup jauh dari Mile 68 Kota Tembagapura hingga terdampar di sekitar Mile 36, wilayah DistrikĀ Kuala Kencana.
Saat ditemukan, jenazah korban sudah dalam keadaan sulit dikenali. Bahkan sebagian anggota badannya sudah terlepas. Jenazah korban bisa diidentifikasi dari cincinnya bertuliskan Marice Msen, yang diketahui adalah istrinya.
Humas RSUD Kabupaten Mimika, Lucky Mahakena mengatakan, jenazah Theo Rumaropen (29) saat ini sementara sedang disemayamkan di Kamar Jenasah RSUD Mimika.
“Ya, jenazah masih disemayamkan (di kamar jenazah) RSUD,” kata Lucky.
Informasi yang dihimpun, korban ditemukan di mile 36 oleh seorang pendulang bernama Sulaiman yang melaporkan ke KKJB. Pihak KKJB kemudian menginformasikan hal tersebut ke Polsek Kuala Kencana.
Personel Polsek Kuala Kencana, Security Risk Management dan Emergency Respon Group kemudian mendatangi TKP dan mengevakuasi korban ke RSUD. Korban akhirnya bisa diidentifikasi setelah tiba di kamar jenazah RSUD Mimika.
Setelah mendapat persetujuan pihak keluarga korban, dengan disaksikan beberapa orang, pihak RSUD Mimika melepas cincin dari jari korban. Di bagian dalam cincin tertulis nama istrinya, Marice Msen.
Dengan bukti tulisan di cincin tersebut, pihak RSUD Mimika menginformasikan bahwa jenazah tersebut benar bernama Denis Rumaropen.
Sebelumnya, seorang karyawan PT Freeport, Edy Beanal (28) juga ditemukan tak bernyawa di sekitar Mile 36, tak jauh dari lokasi penemuan korban kedua, di bantaran kali kawasan pendulangan, Distrik Kuala Kencana, Rabu dinihari.
Bencana longsor dan banjir bandang di MP 68, Kota Tembagapura, Selasa (15/8/17) malam lalu, menyebabkan kerusakan jalan, jembatan, jalur air, dan sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley. (rum/SP)
Tinggalkan Balasan