JAYAPURA | Hingga kini sebanyak 206 orang dilaporkan belum ditemukan pasca banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) malam di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Kota Jayapura, Selasa (19/3), mengatakan laporan sebanyak itu berasal dari Pos Induk Sentani dan di Bid Dokkes Polda Papua.
"Data hingga sore ini sebanyak 206 orang. Yang terdiri dari 75 orang dilaporkan di Pos Induk Sentani dan 131 laporan di Bid Dokkes Polda Papua dari keluarga dan masyarakat," katanya.
Ia merincikan ratusan orang itu dilaporkan hilang berasal dari Kampung Milinik sebanyak 34 orang, BTN Gajah Mada 20 orang, Kompleks Perumahan Inauli 7 orang.
Lalu, dari Kampung Bambar 4 orang, BTN Bintang Timur 2 orang, BTN Sosial 4 orang, di Komba 1 orang, di Taruna Sosial 3 orang dan yang sebanyak 131 orang merupakan laporan yang diterima oleh Bid Dokkes Polda Papua.
Sementara korban yang terdampak banjir bandang sebanyak 11.725 KK yang tersebar di tiga distrik yakni Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat, Kabupaten Jayapura.
"Kalau korban luka-luka sebanyak 159 orang dengan luka berat sebanyak 84 orang dan luka ringan sebanyak 75 orang," katanya.
Upaya pencarian korban melibatkan 1.908 personel terdiri atas prajurit TNI 7 SSK, Polri 5 SSK, lain-lain (Satuan TNI) 7 SSK, Pemkab Jayapura 175 orang, Basarnas Jayapura 40 orang, Rapi/Orari 150 orang, Pramuka 50 orang, BPBD Kota Jayapura 55 orang.
Selanjutnya, PT. Freeport Indonesia 7 orang, Relawan 50 orang, Pusdalops Provinsi Papua 4 orang, BPBD Provinsi dan Kota Jayapura 35 orang, IPDN 150 orang, relawan sekolah 2 orang, Basarnas Jakarta 15 orang, dan Relawan AVT 10 orang.
Adapun data korban sementara, meninggal dunia 92 orang (ditambah 7 korban tanah longsor Kota Jayapura), luka berat 84 orang, luka ringan 75 orang, dan 206 orang belum ditemukan. (Antara/rum/SP)
Tinggalkan Balasan