Pengungsi Banjir Bandang Jayapura Bertambah Jadi 9.580

Pengungsi Banjir Bandang Jayapura Bertambah Jadi 9.580
Pihak kepolisian bersama warga tengah mengevakuasi jasad korban banjir bandang. (Foto: Humas Polda Papua)

JAYAPURA | Jumlah pengungsi banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, hingga Selasa (19/3) sore bertambah sekitar 3.000 orang, sehingga dari sebelumnya 6.831 orang kini menjadi 9.580 orang.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Kota Jayapura, Selasa, mengatakan penambahan jumlah pengungsi itu setelah data terbaru dilaporkan ke posko induk dan Polda Papua.

"Data terkini jumlah pengungsi mencapai 9.580 orang yang ditempatkan di beberapa titik atau lokasi," katanya.

Kamal merincikan jumlah pengungsi sebanyak itu di antaranya berada di Posko Induk Gunung Merah sebanyak 1.453 orang, kompleks Gajah Mada sebanyak 1.450 orang, di Panti Jompo sebanyak 23 orang dan di kompleks HIS sebanyak 600 orang.

Lalu, di Doyo Baru bertempat di Gereja Advent sebanyak 153 orang, kompleks Bintang Timur sebanyak 600 orang, kompleks Permata Hijau sebanyak 120 orang dan SIL 1000 orang.

Kemudian di Doyo Lama sebanyak 203, lalu di Gereja Doyo Lama sebanyak 1.000 orang, di GOR Toare sebanyak 170 orang, di Asrama Himles sebanyak 50 orang, Rindam 220 orang, di Kampung Netar 43 orang dan di Kompi D sebanyak 108 orang.

"Ada juga di Puspenka 200 orang, di Yayasan Abdi Nusantara 900 orang, di Kertosari 182 orang, di Sabron Yere 45 orang, di BTN Efata 121 orang, di Pasar Baru 250 orang, di Gereja Soar Pasar Lama 69 orang, di BTN Sosial 150 orang, di gereja Yahim 170 orang dan Kehiran sebanya 300 orang," katanya merinci.
 
351 Rumah Rusak Berat

Sebanyak 351 rumah di Sentani, Kabupaten Jayapura, dilaporkan rusak berat akibat banjir bandang. Kemudian sebanyak 211 rumah dilaporkan terendam air, empat jembatan rusak berat, empat jalan rusak berat dan delapan drainase rusak berat.

"Bangunan ibadah seperti gereja juga dilaporkan bahwa ada dua yang rusak berat dan satu masjid rusak berat juga," kata Kombes Kamal.

Sementara bangunan sekolah, kata dia, tak luput dari bencana alam tersebut.

"Delapan bangunan sekolah rusak berat, 104 rumah toko rusak berat, satu pasar juga dilaporkan rusak dan lima unit roda empat terendam air serta 30 unit kendaraan roda dua juga terendam air," katanya.

Ia mengaku data tersebut tentatif dan bisa bertambah karena personil di lapangan masih terus bekerja mencari korban, sambil mendata kerusakan material akibat banjir.

"Tim gabungan TNI dan Polri, Basarnars, BNPB, dan pihak terkait masih terus bekerja," katanya. (Antara/rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *