TIMIKA | Manajer UP3 PLN Timika Hotman Ambarita mengatakan tidak sakit hati dengan usulan mahasiswa yang meminta dirinya diganti saat unjuk rasa berlangsung di Kantor PLN Area Timika dan DPRD Mimika, Kamis (28/3).
Menurutnya, apa yang diusulkan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa itu merupakan bentuk kritikan membangun agar kedepan pihaknya lebih meningkatkan lagi pelayanan ke masyarakat.
"Saya tidak sakit hati dengan usulan itu, karena saya menganggap itu sebagai kritikan yang membangun agar kedepannya PT PLN lebih meningkatkan lagi pelayanannya," kata Hotman kepada wartawan.
Dikatakan, meski dirinya diganti persoalan pemadaman listrik bergilir yang sedang terjadi saat ini di Kota Timika tidak akan langsung selesai.
Sebab, masalah pemadaman ini bukan karena faktor dirinya, melainkan adanya kerusakan pada mesin disel.
"Dari usulan salah satu mahasiswa bahwa saya harus di ganti itu menurut saya tidak ada gunanya juga. Sekalipun saya di ganti pemadaman tetap berjalan, karena memang keadaan sekarang tidak memungkinkan," ujarnya.
"Kami sudah mengusahakan mendatangkan mesin-mesin yang baru agar segera bisa dipulihkan," tambah Hotman.
Sebelumnya, dalam unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan alumi STIE Jembatan Bulan ada permintaan agar manajer UP3 PLN Timika diganti.
Bahkan hal itu tertuang dalam salah satu point aspirasi yang berbunyi:
1. Kami meminta dengan tegas kepada pihak PLN Area Timika untuk menghentikan pemadaman listrik secara bergilir.
2. Kami meminta dengan tegas untuk pergantian Kepala PLN Area Timika.
3. Apabila poin 1 dan 2 tidak diindahkan atau direspon dalam waktu 2 x 24 jam, maka kami akan melakukan aksi demo dengan jumlah massa yang lebih besar. (Cr-2/SP)
Tinggalkan Balasan