TIMIKA | Manusia memang pada dasarnya membutuhkan makanan untuk bisa bertahan hidup, tetapi tidak semua makanan aman untuk di konsumsi, terutama makanan siap saji.
Rata-rata makanan siap saji yang dijual mengandung bahan-bahan berbahaya yang tidak layak digunakan untuk makanan.
Kepala Kantor BPOM Mimika, Herianto Baan menyebutkan, bahan-bahan berbahaya diantaranya penggunaan boraks, pewarna tekstil dan formalin.
Dijelaskan, boraks biasanya disalahgunakan untuk bakso, lontong, ketupat, pangsit, kerupuk agar tekstur lebih kompak (kenyal) dan memperbaiki penampilan. Penggunaan boraks sebetulnya untuk antiseptik dan pembunuh kuman.
Dikatakan, bila produk sangat awet tanpa diolah, maka harus dicurigai mengandung formalin.
Penggunaan formalin sebetulnya untuk kayu, tekstil, lem, mengawetkan mayat dan organ tubuh.
"Pewarna tekstil disalahgunakan untuk kerupuk, terasi dan pangan jajanan yang berwarna merah.
Kegunaan sebetulnya untuk pewarna sintesis pada industri tekstil dan kertas,"jelas Herianto dalam Bimtek keamanan pangan jajanan anak sekolah yang dielar di Timika, Senin (1/4).
Tidak hanya bahan makanan berbahaya, Herianto juga menjelaskan bahwa jangan menggunakan wadah styrofoam atau plastik kresek (non food grade) untuk mewadahi makanan, terutama makanan yang masih panas.
"Hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya perpindahan komponen kimia dari wadah ke bahan makanan,"tuturnya. (CR-2/SP)
Tinggalkan Balasan