“Kami Diusir jadi Kami Balik Berjualan di Pasar Lama”

Kami Diusir jadi Kami Balik Berjualan di Pasar Lama
Sejumlah pedang masih berjualan di emperan jalan pasar lama Jalan Bhayangkara, Kota Timika.

TIMIKA | Sejumlah pedagang di pasar lama, khususnya yang berjualan di emperan Jalan Bhayangkara, Kota Timika, masih terlihat berjualan meski sudah direlokasi ke pasar sentral di Jalan Hasanuddin. 

Hal itu terlihat dari sebagian pedagang masih tetap berjualan di daerah yang telah di gusur dan dilarang untuk melakukan aktivitas.

Bukan tanpa alasan sejumlah pedagang ini kembali berjualan di daerah tersebut. Seperti yang diungkapkan La Uru.

Kata dia, mereka kesulitan tempat untuk berjualan di pasar sentral. Sebab, dirinya dan pedagang lainnya diusir oleh pedagang di pasar sentral. 

Menurutnya, waktu mereka direlokasi pemerintah turun langsung ke pasar sentral terkait tempat jualan untuk pedagang pasar lama, dan hal itu sepintas berjalan baik. 

Tetapi setelah pemerintah dan pihak-pihak terkait tidak ada di lokasi, sesama pedagang pasar lama dan pasar sentral cek-cok masalah tempat jualan.  

"Saat proses relokasi waktu itu pemerintah dan pihak-pihak terkait mengatakan sudah ada tempat untuk mereka di pasar sentral, tapi kenyataannya kami disana diusir oleh pedagang pasar sentral, dan ahirnya mau tidak mau mereka kembali lagi ke pasar lama," Jelas La Uru, Kamis (18/4).

La Uru mengakui, mereka sering lari-larian dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selama kembali berjualan di pasar lama. 

Meski mereka tidak mengharapkan hal itu terjadi, tapi apalah daya tidak ada tempat yang pasti untuk ia dan pedagang lainnya berjualan di pasar sentral. 

"Kalau ada pemeriksaan dari Satpol PP kami semua pindah ke lorong-lorong. Setelah itu kami balik lagi ketempat semula," ungkapnya. 

Tak hanya La Uru. Dula, seorang pedagang lainnya juga mengakui.

Dikatakan, sebenarnya dirinya tidak mau dibilang tidak menuruti aturan, tetapi keadaan yang tidak memungkinkan sehingga ia terpaksa harus kembali berjualan di pasar lama. 

"Saya awalnya itu berjualan dengan meja, tetapi setelah di relokasi dan di gusur tempat jualan karena di larang, akhirnya saya membuat gerobak untuk berjualan,  ketika saya ada petugas satpol PP saya bisa dengan mudah mendorong gerobak ke lorong-lorong," ungkap Dula

Menurut Dula, dirinya juga sudah pernah mencoba berjualan di pasar sentral, tetapi diusir dan ahkirnya terpaksa kembali lagi ke pasar lama. 

Senada dengan Reza yang kesehariannya berjualan ikan. Menurutnya, nasib mereka pedagang ikan sangat menyedihkan, sebab sudah tidak ada lagi tempat di pasar sentral. 

"Tempat untuk pedagang ikan di pasar sentral itu sudah penuh, sementara kita dari pasar lama disuruh ke sana lagi, itu yang jadi masalahnya," ucap Reza. 

Para pedagang ini pun berharap, pemerintah  dan pihak terkait lebih tegas lagi dalam menangani masalah ini. Sehingga, mereka dapat memiliki tempat yang layak untuk bisa meraup rezeki dalam menghidupi keluarganya. (Cr-2/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *