TIMIKA I Kapolda Papua, Irjen Pol. Boy Rafli Amar menyebutkan ada aktor intelektual dibalik aksi blokade jalan dan pengerusakan yang berujung pembakaran sejumlah fasilitas yang dilakukan ribuan karyawan korban PHK di Check Point Mile 28 dan Terminal Bus Gorong-Gorong, Mile 26, Sabtu (19/8/17).
Boy bahkan memastikan telah mengetahui siapa-siapa yang mendalangi sehingga ribuan karyawan yang awalnya persuasif dalam menuntut haknya justru bisa melakukan tindakan kriminal yang merupakan pelanggaran berat.
“Itu sudah jelas, ada aktor dibalik peristiwa ini. Mereka (karyawan) melakukan tindakan kriminal ini untuk mencari perhatian. Tapi sayang, justru ini merupakan pelanggaran berat dan kami akan usut,” ungkap Kapolda saat ditemui di Kantor PT Petrosea, di Timika, Papua, Sabtu (18/8/17).
Kapolda menjelaskan, saat ini yang Polisi lakukan adalah memastikan situasi kembali kondusif sambil melakukan penyelidikan terhadap fasilitas yang dirusak dan dibakar massa. “Kita tunggu saja dulu, semua aman baru kita mulai melakukan penyelidikian terkait dengan aktor-aktor dibalik peristiwa ini,” tegasnya.
Aksi pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan karyawan korban PHK Freeport yang semula hanya dilakukan di Check Point Mile 28, merambat juga ke Terminal Bus Gorong-Gorong Mile 26. Kendaraan dan sejumlah fasilitas lainnya milik PT. Freeport Indonesia dirusak dan dibakar.
Sejumlah kantor perusahaan penyuplay tenaga kerja dan juga perusahaan Special Project tak luput dari ancaman pengerusakan. Perusahaan-perusahaan itu, terpaksa meminta aparat keamanan untuk berjaga membantu personil pengamanan internal perusahaan. (Batt/SP)
Tinggalkan Balasan