TIMIKA | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Mimika, Papua, dipadati warga pasca pengumuman seleksi CPNS beberapa waktu lalu.
Seperti terpantau pada Kamis (2/5), ratusan warga memadati Kantor Disdukcapil Mimika yang rata-rata mengurus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) maupun kartu keluarga (KK).
"Tidak seperti biasanya, kondisi saat ini memang ramai," kata Kepala Bidang Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Mimika, Hilar Limbong Allo, kepada Seputarpapua, Kamis.
Hilar mengatakan, antrean panjang warga untuk mengurus berbagai surat identitas sudah terjadi kurang lebih tiga hari belakangan ini.
"Semenjak pengumuman penerimaan CPNS disampaikan, beberapa hari kemudian kantor kami ramai didatangi masyarakat," katanya.
Adapun syarat dalam seleksi CPNS 2019 mengharuskan calon peserta melakukan legalisir KTP, Kartu Keluarga, hingga keperluan Akte Kelahiran.
Di samping itu, sejumlah calon peserta CPNS mengurus permohoman pindah penduduk, baik dari Timika ke daerah lain tempat kelahiran, maupun sebaliknya.
Pasalnya, salah satu syarat khusus dari kebijakan pemerintah daerah dalam seleksi CPNS adalah memprioritaskan dua suku Amungme dan Kamoro untuk asli Papua, dan kelahiran Mimika untuk non Papua.
"Dalam sehari kami mencetak kira-kira ada 2.000 kertas yang dilegalisir, bahkan bagian leges pun mengeluh tak ada waktu istirahat karena banyaknya masyarakat," kata Hilar.
Hilar mengaku, padatnya warga membuat petugas Disdukcapil kewalahan. Dimana kekurangan pegawai menjadi salah satu faktor lambatnya pelayanan.
Salah satu warga, Albert, yang sempat diwawancarai Seputarpapua, mengatakan bahwa dirinya datang untuk mengurus surat pindah penduduk.
"Saya mau mengurus perpindahan kependudukan, karena mau mendaftar CPNS di daerah lain. Soalnya kabupaten Mimika menyatakan Labepa jadi. Di daerah lain masih terima untuk pendatang, jadi apa salahnya jika saya mencoba," ujarnya. (Cr-03/SP)
Tinggalkan Balasan