TIMIKA | Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) milik PT Freeport Indonesia yang berada di Kuala Kencana, Mimika, Papua, dibobol maling pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 23.00 WIT.
Kapolsek Kuala Kencana, Iptu Hari Katang mengatakan, laporan pencurian itu diterima oleh Unit Reskrim Polsek Kuala Kencana, pada Senin (20/5), sekitar pukul 08.30 WIT.
Dari laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dan melakukan koordinasi dengan tim identifikasi Polres Mimika, untuk dilakukan olah TKP.
“Setelah tiba di lokasi, tim identifikasi Polres Mimika langsung melakukan olah TKP,” kata Kapolsek melalui pesan singkat yang diterima seputarpapua.com, Senin (20/5).
Berdasarkan hasil olah TKP, pelaku masuk ke IPN melalui belakang Kantor Departemen Nemangkawi, dengan cara merusak pagar dengan memotong bagian pagar.
Selanjutnya, pelaku membobol empat ruangan, yakni kantor crew leader, She-Rep Office, ruang kelas pelatihan, dan kantor.
"Dimana mereka masing ke ruangan-ruangan tersebut dengan memotong pengaman pintu," ujarnya.
Pelaku berhasil membawa, 1 unit komputer dan 1 unit infocus yang terletak di ruang kelas pelatihan. Serta 1 unit computer di ruang She-Rep Office.
“Dan dua set komputer dan infocus tersebut, baru dipasang secara permanen pada Kamis (16/5),” terangnya.
Menurutnya, saat kejadian petugas keamanan atau security yang berjumlah dua orang sedang berada di depan. Namun sesekali dalam waktu tertentu melakukan patroli ke seluruh area.
Di TKP sendiri, tidak terdapat kamera pemantau atau CCTV. Diduga pelaku masuk dengan cara memanjat pagar dan memotong pengaman pintu ruangan, serta mencungkil pintu di masing-masing ruangan.
“Dari kejadian tersebut, kami mengamankan beberapa barang, seperti dua buah pemotong kabel (Electric Tool Cable Clamp), satu buah parang dengan gagang dililit ban dalam, dan satu buah senter warna ungu, dengan tali bertuliskan "M2000",” terangnya.
Barang-barang tersebut ditemukan di pagar ujung, yang diduga sebagai tempat masuk para pelaku di area Institut Pertambangan Nemangkawi tersebut. Alat-alat itu merupakan milik IPN yang pada Selasa (14/5) lalu hilang.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, dengan memeriksa beberapa orang,” tuturnya.(mkr/SP)
Tinggalkan Balasan