TIMIKA I Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika, Imam Parjono mengatakan, permasalahan nelayan di Mimika ini harus segera diselesaikan. Hal ini dikarenakan Mimika sangat membutuhkan pasokan ikan untuk memenuhi gizi setiap harinya.
“Ikan di Mimika ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat. Dan tidak hanya masyarakat Kota Timika, tapi ikan ini juga dibutuhkan PTFI untuk karyawan,”kata Imam Parjono di Sekretariat KKJB Mimika, Senin (4/9/17).
Dikatakan Parjoni, karena dampak dari peristiwa yang terjadi pada 9 Agustus 2017 lalu, yakni adanya pertikaian antara dua kelompok nelayan menyebabkan para nelayan, khususnya pendatang tidak bisa melaut untuk mencari ikan.
“Karena tidak bisa melaut, maka pasokan ikan di Mimika berkurang. Dimana Freeport butuh ikan ini 15 ton. Tapi karena kondisinya seperti ini, hanya mampu disediakan 7 ton. Itupun diambil dari luar Timika, yakni Ambon,”jelasnya.
Ia menambahkan, memang Bupati Eltinus Omaleng sudah mengeluarkan surat edaran, yang memperbolehkan nelayan pendatang kembali melaut, dan itu pihaknya sangat setuju. Tetapi, yang menjadi masalah adalah masih adanya permasalahan di akar rumput, seperti ratusan perahu nelayan dan harta benda yang hilang.
“Kalau surat edaran itu dilakukan, maka justru timbulkan masalah baru. Karena masih ada masalah di bawah. Ini yang harus jadi perhatian dan bagaimana mencari solusi. Kalau tidak, pasokan ikan di Mimika akan kurang dan masalah tidak terselesaikan,”tuturnya.(mjo/SP)
Tinggalkan Balasan