Polisi Selidiki Teror Pelemparan Ular ke Asrama Mahasiswa Papua

Polisi Selidiki Teror Pelemparan Ular ke Asrama Mahasiswa Papua
Ilustrasi (Foto: Dok SP)

SURABAYA | Kepolisian Daerah Jawa Timur berupaya menyelidiki dugaan teror berupa pelemparan ular ke Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan, Surabaya, Senin (9/9) dini hari.

"Kami berusaha untuk mengonfirmasi dan mencoba mengomunikasikannya dengan pihak asrama,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Selasa (10/9) pagi. 

Hanya saja, kata dia, anggota kepolisian sedikit kesulitan karena mengklaim tidak diperkenankan masuk untuk mengambil barang bukti ataupun memeriksa saksi-saksi.

Polisi saat ini berupaya memeriksa CCTV untuk memastikan kebenaran dugaan teror tersebut, kemudian juga memeriksa warga setempat untuk mendapatkan keterangan dan bukti adanya dugaan teror.

"Kami melihat mereka mempunyai informasi-informasi, video yang sangat cepat sekali terkait dengan pemberitaan,” kata Kapolda Jatim.

Kapolda juga berharap ada komunikasi sehingga bisa diproses secara prosedur dan tak sekadar pemberitaan-pemberitaan yang belum dipastikan kebenarannya.

Luki mengemukakan kesulitan mengungkap adanya teror itu karena penghuni asrama belum juga membuat laporan ke polisi terkait adanya dugaan teror berupa pelemparan ular. 

Selain itu, pihaknya belum dapat berkomunikasi dengan penghuni di Asrama Mahasiswa Papua karena tidak memberikan akses polisi masuk di asrama Papua.

Meski begitu, Ia akan menggunakan perantara-perantara seperti tokoh-tokoh Papua, pendeta, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk berkomunikasi dengan sejumlah penghuni di asrama.

"Kami belum bisa mengonfirmasi dan belum bisa mengetahui. Kalau itu memang ada laporan maka akan diproses. Seperti kasus kemarin yang tadinya provokasi, kami bisa ungkap semuanya dengan bukti-bukti yang didapat," katanya.

Sampai saat ini anggota kepolisian masih berjaga 24 jam untuk menjamin keselamatan dari penghuni Asrama Mahasiswa Papua.

"Anggota di sana menjaga keamanan warga sekitar, termasuk yang ada di asrama Kalasan. Jangan sampai ada pihak lain yang memanfaatkan sehingga situasi semakin tidak kondusif," katanya.

Sumber: Antara
Editor: Sevianto

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *