WAMENA | Sebanyak 600 personel TNI/Polri disiagakan mengawal demonstrasi menolak rasisme yang melibatkan sekitar 750 hingga 800 orang di Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (16/9).
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto mengatakan, massa yang berdemonstrasi itu mengatasanamakan diri sebagai mahasiswa Papua se-Jawa-Bali.
"Pengamanan yang sudah siaga sekitar 600 orang terdiri dari aparat polres, Brimob dan TNI. Di sana ada Koramil kemudian Satgaster BKO Kodim yang mereka perkuat di wilayah Yahukimo," kata Letkol Candra di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Ratusan pengunjuk rasa yang hendak menyampaikan aspirasi kepada pemerintah itu tidak mendapat izin melakukan demonstrasi oleh pihak kepolisian.
"Namun koordinator lapangan memberikan jaminan bahwa aksi itu hanya ingin menyampaikan aspirasi dan orasi kepada pemerintah daerah terkait rasisme," kata Candra.
Pihak keamanan, lanjutnya, mengharapkan demonstrasi tersebut tidak berlanjut atau dilakukan berhari-hari.
"Kalau besok masih dilakukan, tentu kami akan mendorong pihak kepolisian untuk memberikan tindakan tegas," katanya.
Dandim mengatakan, situasi terakhir di Yahukimo kondusif sebab sebelumnya telah diimbau agar demonstran tidak berujung anarkis.
Sumber: Antara
Editor: Sevianto
Tinggalkan Balasan