TIMIKA | Tim SAR gabungan diturunkan melakukan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC rute Timika-Ilaga yang hilang kontak, Rabu (18/9).
Tim SAR gabungan berjumlah 10 personel terdiri dari TNI, Brimob, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika menggunakan pesawat perintis, Rabu siang.
“Kami sudah berangkatkan satu tim gabungan untuk melakukan pencarian awal,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury.
Monce Brury mengatakan, meski kondisi cuaca di Ilaga, Puncak, dilaporkan kurang bersahabat, namun upaya pencarian pada kesempatan pertama tetap dilakukan.
Adapun pesawat perintis jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT. Carpediem Aviasi Mandiri rute Timika-Ilaga hilang kontak, Rabu sekitar pukul 11.00 WIT.
Pesawat kargo tersebut bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.31 WIT dan harusnya sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT.
Namun, hingga kini pesawat yang dipiloti Dasep dan Copilot Yudra tersebut belum juga tiba dan dinyatakan lost contact.
“Benar, teman-teman dari Airnav mengeluarkan pernyataan bahwa telah terjadi lost contact pesawat tersebut,” kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan S. Purba.
Yan Purba mengatakan, tower Bandara Ilaga semula berasumsi jika pesawat itu kembali ke Timika. Namun setelah dikonfirmasi, ternyata tidak ada permintaan pilot untuk kembali ke Timika.
“Tower Ilaga mengira telah terjadi RTB (balik). Setelah kontak ke tower Timika, ternyata tidak ada permintaan untuk balik,” kata Purba.
Pesawat tersebut membawa muatan kargo seberat 1.700 Kg beras Bulog milik Kantor Seksi Logistik Timika.
“Pesawat membawa 4 orang, terdiri dari 1 penumpang dan sisahnya kru pesawat,” ungkap Purba.
Reporter: Sevianto – Muji
Editor: Aditra
Tinggalkan Balasan