Aksi Personel Basarnas Evakuasi Jasad Kru Pesawat Dari Medan Ekstrim

Aksi Personel Basarnas Evakuasi Jasad Kru Pesawat Dari Medan Ekstrim
EVAKUASI - Proses evakuasi jasad korban pesawat jatuh di tebing terjal di Distrik Hoeya. (Foto: Humas SAR Timika/SP)

TIMIKA | Empat personel Basarnas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika berhasil mengevakuasi korban pesawat jatuh dari tebing terjal di distrik Hoeya, Mimika, Papua, Rabu (25/9).

Keempat personel Basarnas tersebut adalah Yulius O. Silubun, Ivan Bayu Aji Philipus Tepa, dan Adrian N. Wondiwoe. Mereka berhasil menaklukkan medan evakuasi yang amat berat di ketinggian 4.558 mdpl.

Tim evakuasi menjangkau lokasi jatuh pesawat menggunakan helikopter SA 315B Lama PK-IWB milik PT. Intan Angkasa, helikopter yang mampu beroperasi pada ketinggian dan medan berat dan curam.

Yulius O. Silubun selaku komandan regu menggambarkan bagaimana terjalnya tebing bebatuan pada kemiringan sekitar 80-90 derajat, yang mereka lalui ketika mengevakuasi para korban. 

Mengingat kondisi medan yang tidak memungkinkan untuk pendaratan helikopter, personel Basarnas menggunkan teknik fast-roping (Fast Rope Insertion Extraction System) turun menggunakan tali.

“Ketinggian 4.558 mdpl. Medan memang sangat vertikal, terjal, kami menggunakan tali karena tidak ada lokasi memungkinkan untuk pendaratan helikopter,” kata Yulius. 

Lokasi pendaratan tim dari bangkai pesawat berjarak sekitar 60 meter. Mereka terlebih dulu memasang tali carmantel untuk jalur evakuasi di tebing terjal bebatuan tersebut. 

“Kami tiba di lokasi pukul 06.20 WIT. Kami membuat jalur evakuasi. Butuh sekitar 2 jam melintasi 60 meter itu karena medan yang cukup ekstrim,” kata Yulius. 

Begitu sampai di lokasi kecelakaan pesawat, personel Basarnas terlebih dahulu mencari jasad para korban yang kemudian diisi ke dalam kantong jenazah.

“Posisi korban terpencar, karena memang pesawat menabrak tebing terjal, dengan kemiringan sangat vertikal,” ujarnya.

Meski medan begitu ekstrim dengan kadar oksigen yang tipis, Basarnas berhasil mengevakuasi keempat jasad korban yang menjadi target utama mereka sebagai personel penyelamat.

 

alt text

Black Box

Operasi SAR masih akan dilanjutkan untuk pencarian black box yang berisi rekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR) serta rekaman suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR).  

“Kami berupaya bagaimana mengevakuasi seluruh korban terlebih dulu. Peralatan atau bagian pesawat termasuk kotak hitam sementara belum,” ujar Yulius Silibun. 

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnomo bersyukur proses evakuasi bisa berlangsung dengan aman dan lancar meski dengan segala tantangan dihadapi tim gabungan di lapangan. 

“Ini adalah Satgas SAR gabungan, di hari ke-8 ini kita bersyukur kepada Tuhan telah berhasil melaksanakan tugas yang pertama yaitu evakuasi korban,” kata Brigjen Budi. 

Selanjutnya, kata dia, adalah pencarian dan evakuasi black box yang akan dilaksanakan pada Kamis (26/9) pagi. Black box yang berisi rekaman penerbangan tersebut penting untuk keperluan penyelidikan penyebab insiden.  

“Operasi SAR diperpanjang sampai hari Jumat (27/9(. Kami dari Basarnas akan tetap membantu KNKT untuk menemukan dan mengevakuasi black box,” katanya. 

Komandan Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika Letnan Kolonel (Pnb) Sugeng Sugiharto mengatakan, proses evakuasi korban dilakukan dengan total enam sorti penerbangan. 

“Jalur evakuasi dari lokasi jatuh ke Ilaga semua berjalan dengan aman dan lancar. Kemudian digeser ke Timika,” tutur Sugeng.

Dengan selesainya evakuasi para korban, seluruh personel pendukung operasi SAR termasuk pasukan pengamanan Brimob yang diempatkan di kampung Mamontoga telah diangkut kembali ke Timika. 

“Yang ditinggal di Ilaga adalah tim vertical rescue yang didatangkan dari Bandung, bersama personel dari KNKT untuk pendampingan pengambilan black box yang direncanakan besok dengan helikopter yang sama,” pungkasnya.

 

alt text

 

Kondisi Jasad Korban

Adapun korban kecelakaan pesawat milik PT. Carpediem Aviasi Mandiri tersebut yakni 3 kru pesawat terdiri atas Pilot Dasep Sobirin, Co Pilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendra.

Selain itu, seorang penumpang yang merupakan anggota Brimob Resimen II Pelopor yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat, Bharada Hadi Utomo. 

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Tindak Nemangkawi Kombes Pol John Sitanggang mengatakan, Bharada Hadi Utomo tergabung dalam pengamanan bawah kendali operasi (BKO) di Ilaga. 

“Dia dalam rangka pengamanan, baru saja datang (ke Timika) sebelum insiden,” kata Kombes John Sitanggang. 

Menurut John, kondisi jasad korban ditemukan sudah rusak (tidak utuh) mengingat pesawat menabrak tebing bebatuan, kemudian jasad baru berhasil dievakuasi pada hari ke-8 pasca insiden. 

“Kondisi jenazah kita sama-sama lihat, dengan kejadian dimana pesawat membentur tebing, maka jenazah sudah rusak,” katanya. 
 
Saat ini, kata John, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri dan Polda Papua tengah melakukan proses identifikasi terhadap jasad korban di RSUD Mimika. 

“Setelah proses identivikasi, kemudian jenazah diserahkan kepada keluarganya masing-masing. Tim dari Polri sudah tiba di Timika dan melakukan proses identifikasi di rumah sakit,” jelasnya. 

Pesawat Twin Otter DHC 6-400 nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak sejak Rabu (18/9) lalu itu ditemukan menabrak tebing terjal dengan kemiringan 80-90 derajat.

Lokasi insiden tepat berada di ketinggian 13.543 feet atau 3.900 mdpl, 44 notical mile dari Timika, atau tepatnya di dekat kampung Mamontoga, distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua. 

Pesawat seri terakhir Twin Otter buatan Canada yang baru setahun beroperasi itu hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, membawa 1.600 Kilogram beras Bulog.

Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari Basarnas Kantor SAR Timika, Brimob, Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, pihak maskapai Carpediem Air dan Intan Angkasa, serta potensi SAR lainnya.

Reporter: Sevianto
Editor: Misba Latuapo

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *