Muslim di Timika Menggelar Dzikir dan Doa Untuk Rohingya

Muslim di Timika Menggelar Dzikir dan Doa Untuk Rohingya
DONASI - Umat muslim di Timika menyerahkan donasi bantuan untuk muslim Rohingya yang disampaikan secara langsung kepada tim ACT di Masjid Agung Babussalam, Sabtu (9/9/17) - Foto : Istimewa

TIMIKA | Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian atas penderitaan umat muslim Rohingya di Myanmar. Umat muslim di Timika menggelar dzikir dan doa, yang bertajuk aksi 9-9.

Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Agung Babussalam, Timika, Papua, pada Sabtu (9/9/17), bertemakan Dari Timika Untuk Rohingya diikuti berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas), Yayasan Islam, Kerukunan, Majelis Taklim, Dewan Kehormatan Masjid (DKM) maupun Sekolah Islam. Dan dihadiri oleh Ketua DMI Mimika Ustadz H Abdul Muthalib Elwahan, Ketua MUI Mimika, H Ustadz M. Amin,Ar,S.Ag, Wakapolres Mimika Kompol Arnolis Korowa, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ustadz Syahrul Mubarok dari Jakarta, Imam Besar Masjid Agung Babussalam Ustadz Tahir Sulaiman Lc, Ketua PHBI La Itam Gredenggo, dan Ustadz H. Azzam Izzul Haq.

Acara yang dipimpin Ketua DMi Ustadz H Abdul Mutalib diawali dengan melantunkan surah Al Fatihah, Al Ikhlas, An Nasr dan beberapa surah-surah lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan dzikir Subhanallah Walhamdulillah Walaa IIlaha Illallahu Wallahu Akbar.

Setelah itu dilanjutkan dengan orasi yang dibawakan Ustadz Azzam Izzul Haq. Tidak hanya itu, dalam acara ini juga digelar Sholat Maghrib  berjamaah, Qunut Nazilah, dan juga penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian kepada Rohingya.

Sampai acara selesai, panitia berhasil mengumpulkan dana sejumlah Rp 249.783.000-,. Jumlah tersebut masih bisa bertambah, karena penggalangan dana yang dipusatkan di Masjid Babussalam ini masih tetap berjalan hingga (12/9/17).

Ketua Panitia Gerakan Peduli Rohingya, Naji Syahroni S.Pdi mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat muslim di Timika bersama-sama perduli dengan tragedi kemanusiaan yang sedang menimpa saudara-saudara muslim di Rohingya. Gerakan ini murni untuk memberikan bantuan, baik dalam bentuk doa maupun materiil?.

“Tujuan kami untuk menggerakkan hati masyarakat Timika, agar perduli terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara kita di Rohingya,” katanya.

Ia mengungkapkan, untuk penyaluran dana yang telah dikumpulkan di Timika, pihaknya melibatkan yayasan yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan. Karenanya dalam kegiatan ini langsung didatangkan Rima ACT dari Jakarta.

“Penggalangan dana dilakukan di masjid-masjid, lembaga pendidikan Islam, yang dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 12 September 2017. Dan hasilnya kami salurkan ke Tim ACT dari Jakarta,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Ketua MUI Mimika, Ustadz H M Amin mengatakan, gerakan ini diprakarsai oleh MUI dengan mengumpulkan semua ormas Islam untuk menggelar aksi 9-9 yang didalamnya dilakukan dzikir dan doa, serta penggalangan dana.

“Melihat tragedi di Rohingya, kami melakukan  rapat bersama seluruh ormas dan terbentuklah panitia. Saya lihat masyarakat merespon ini dengan sangat baik yang mana mereka mau datang untuk mengikuti dzikir dan doa bersama juga memberikan sumbangan,” katanya

Ia menambahkan, apa yang dilakukan ini termasuk jihad. Karena jihad, bukan berarti harus berangkat ke Rohingya untuk membantu. Tetapi dengan doa dan dzikir juga sudah termasuk jihad.

“MUI melarang keras umat Islam kesana (Rohingya-Red), tidak ada yang jihad kesana, kita jihad dari Timika dengan doa dan harta,” tuturnya. (Nft/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *