TIMIKA | Kapolres Way Kanan, Polda Lampung, AKBP Budi Asrul Kurniawan resmi dicopot dari jabatannya melalui Keputusan Kapolri Nomor KEP/ 947/ IX/ 2017 yang diedarkan lewat surat telegram nomor ST/2162/IX/2017.
Salinan telegram terkait mutasi AKBP Budi Asrul Kurniawan diberikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul kepada wartawan, Minggu (10/9/17).
Kombes Martinus Sitompul dalam rilisnya mengatakan, Budi kini dimutasi ke Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri untuk mengisi jabatan Analis Kebijakan Muda Direktorat Politik.
Budi digantikan oleh AKBP Doni Wahyu untuk mengisi jabatan Kapolres Way Kanan. Sebelumnya, Doni merupakan Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polda Lampung.
Untuk diketahui, Budi sempat melontarkan pernyataan menghina profesi wartawan dan mendiskreditkan media cetak di Lampung. Hinaan Budi sampai menyasar warga Lampung dengan menyebut mereka “cacingan”.
Budi diduga menghina dua jurnalis di Lampung yakni Dedi Tornando dan Dian Firasa, saat tengah menjalankan tugas peliputan pro kontra angkutan batu bara, di Kampung Negeribaru, Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Minggu (27/8/2017) lalu.
Saat itu, Budi mengatakan, masyarakat tidak lagi butuh media, membaca koran, dan menonton berita. Masyarakat lebih memilih siaran yang menyajikan film layar lebar atau bahkan film khusus dewasa.
“Siapa yang baca koran, paling bangun buka WA (whatsapp) iya kan, orang itu nonton HBO, bokep, kasih tahu wartawan yang lain. Mau serang, serang saya lah, saya tunggu di sini,” ujar Budi.
Tidak sampai disitu, Budi juga sempat menyebut Wartawan seperti kotoran hewan. Ucapan itu membuat gelombang aksi Jurnalis merebak tak hanya di Lampung, tapi di seluruh Indonesia termasuk di Timika, Papua.
Kapolda Lampung saat itu Inspektur Jenderal Sudjarno telah memerintahkan Budi meminta maaf atas tindakan penghinaan terhadap wartawan. Dia juga langsung meminta Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Lampung untuk memeriksa Budi.
Meski begitu, Humas Polda Lampung Komisaris Besar Sulistyaningsih membantah mutasi dilakukan terkait dengan pernyataan Budi yang menghina wartawan. Menurutnya, mutasi merupakan hal biasa di tubuh Polri.
“Mutasi tersebut merupakan penyegaran sesuai visi, misi, dan komitmen Kapolri untuk terus meningkatkan SDM kepolisian,” katanya. (rum/IWO/SP)
Tinggalkan Balasan